Mamuju (ANTARA) - Green leadership Indonesia Regional 7 Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan aksi penanaman 574 pohon mangrove di Dusun Mampie, Kabupaten Polewali Mandar.
"Aksi penanaman pohon bakau yang kami lakukan ini untuk mencegah abrasi dan menjaga ekosistem mangrove yang ada di Pantai Mampie," kata Penyelenggara aksi penanaman pohon dari Asrikan Project, Alfian Alghifari, di Polewali Mandar, Minggu.
Aksi penanaman pohon mangrove atau bakau tersebut diinisiasi oleh lima pemuda yang terlibat dalam pendidikan Green Leadership Indonesia yang kemudian mengatasnamakan diri Asrikan Project.
"Kegiatan ini untuk memenuhi tugas akhir Green Leadership Indonesia dengan tujuan mencegah abrasi dan menjaga ekosistem mangrove yang ada di Dusun Mampie Kabupaten Polewali Mandar," kata Alfian Alghiffari.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, melibatkan masyarakat sekitar melalui sistem donor pohon.
"Tiap satu pohon yang didonorkan, maka warga setempat mendapatkan bantuan Rp10 ribu per pohon," kata Alfian Alghifari
Ada 36 pendonor pada kegiatan tersebut, kata dia, dengan 101 paket pohon yang didonorkan.
"Tiap pendonor berbeda-beda dalam mendonorkan pohon, ada yang mendonorkan dua pohon, lima pohon, bahkan ada yang sampai 13 pohon. Adapun selisih 473 pohon merupakan hadiah dari Mangrove Learning Center selaku penyedia bibit kepada penyelenggara kegiatan," jelasnya.
Sejumlah warga yang ikut menanam terlihat antusias untuk menanam pohon bakau.
Selain warga setempat, kata dia, kegiatan itu juga diikuti oleh pemerintah desa, para pemuda, ibu-ibu, hingga anak anak.
"Kami mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh pemuda yang tergabung dalam Asrikan Project ini," kata Muhammad Yusri, selaku pemerhati lingkungan di Kabupaten Polewali Mandar sekaligus salah satu peserta kegiatan tersebut.
Penerima penghargaan Kalpataru kategori perintis lingkungan itu berharap kegiatan seperti itu juga dilakukan oleh komunitas lain agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat secara luas.
"Kegiatan seperti ini harusnya juga dilirik oleh komunitas lain, karena isu lingkungan itu bisa memberikan manfaat, tidak hanya bagi alam tapi juga manusia," kata Muhammad Yusri.
"Aksi penanaman pohon bakau yang kami lakukan ini untuk mencegah abrasi dan menjaga ekosistem mangrove yang ada di Pantai Mampie," kata Penyelenggara aksi penanaman pohon dari Asrikan Project, Alfian Alghifari, di Polewali Mandar, Minggu.
Aksi penanaman pohon mangrove atau bakau tersebut diinisiasi oleh lima pemuda yang terlibat dalam pendidikan Green Leadership Indonesia yang kemudian mengatasnamakan diri Asrikan Project.
"Kegiatan ini untuk memenuhi tugas akhir Green Leadership Indonesia dengan tujuan mencegah abrasi dan menjaga ekosistem mangrove yang ada di Dusun Mampie Kabupaten Polewali Mandar," kata Alfian Alghiffari.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, melibatkan masyarakat sekitar melalui sistem donor pohon.
"Tiap satu pohon yang didonorkan, maka warga setempat mendapatkan bantuan Rp10 ribu per pohon," kata Alfian Alghifari
Ada 36 pendonor pada kegiatan tersebut, kata dia, dengan 101 paket pohon yang didonorkan.
"Tiap pendonor berbeda-beda dalam mendonorkan pohon, ada yang mendonorkan dua pohon, lima pohon, bahkan ada yang sampai 13 pohon. Adapun selisih 473 pohon merupakan hadiah dari Mangrove Learning Center selaku penyedia bibit kepada penyelenggara kegiatan," jelasnya.
Sejumlah warga yang ikut menanam terlihat antusias untuk menanam pohon bakau.
Selain warga setempat, kata dia, kegiatan itu juga diikuti oleh pemerintah desa, para pemuda, ibu-ibu, hingga anak anak.
"Kami mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh pemuda yang tergabung dalam Asrikan Project ini," kata Muhammad Yusri, selaku pemerhati lingkungan di Kabupaten Polewali Mandar sekaligus salah satu peserta kegiatan tersebut.
Penerima penghargaan Kalpataru kategori perintis lingkungan itu berharap kegiatan seperti itu juga dilakukan oleh komunitas lain agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat secara luas.
"Kegiatan seperti ini harusnya juga dilirik oleh komunitas lain, karena isu lingkungan itu bisa memberikan manfaat, tidak hanya bagi alam tapi juga manusia," kata Muhammad Yusri.