Makassar (ANTARA) - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyebutkan aura perubahan sudah terlihat saat memimpin kampanye terbuka bertajuk konsolidasi akbar NasDem di Lapangan NasDem, Jalan Bau Massepe, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
"Ada harapan dan desakan untuk melakukan perubahan di negeri ini. Begitu luar biasa saudara-saudara, bisa bersabar," papar Surya Paloh dalam orasinya di hadapan ratusan ribu massa kader, simpatisan dan pendukung Anies-Muhaimin di lapangan setempat, Selasa.
Surya mengharapkan seluruh aturan yang diatur penyelenggara KPU tidak dilanggar, karena itu komitmen yang dijalankan bersama. Mudah-mudahan waktu yang diberikan belum habis atas doa dan harapan kita Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan bisa menyapa semua yang hadir.
Hal tersebut terkait dengan keterlambatan Anies tiba di arena kampanye karena terkendala cuaca buruk saat menuju ke Parepare menggunakan helikopter seusai kampanye di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Sehingga harus menempuh jalur darat dari Bandara Hasanuddin ke Kota Parepare.
"Calon Presiden kita masih terjebak macet tinggal 1,5 kilometer lagi. Naik mobil tidak bisa, jalan kaki pun begitu padat. Artinya apa? Memang desakan melakukan perubahan begitu hebat di negeri ini,” tutur Surya Paloh menekankan.
Sebagai bangsa yang sudah menyelenggarakan Pemilu sebanyak 13 kali, kata Surya Paloh menilai sangat wajar jika kualitas Pemilu di Indonesia lebih baik serta harus berkualitas dan beradab.
"Sudah sepantasnya kita memiliki itu, karena kita sudah menjalankan pemilu berulang kali. Pemilu hanya lima tahun sekali, momentum yang sangat tepat dan strategis bagi seluruh anak bangsa ini untuk melakukan evaluasi sekaligus koreksi," paparnya.
"Untuk apa demokrasi kalau kebebasan berpendapat ditentang dan diintimidasi, untuk apa demokrasi?. Persatuan bangsa ini di atas kepentingan Pemilu itu sendiri," tutur Surya Paloh kembali menegaskan.
Ia bahkan menyebut, dari Kota Parepare, kota para pejuang dan pemberani, tempat kelahiran Presiden RI ketiga BJ Habibie, mengirim pesan agar sikap kesatria dan gentlemen hadir di Indonesia, apakah tata negara saat ini sudah benar atau menyeleweng.
“Kalau itu salah, cepat-cepat perbaiki itu, kembali ke jalan sirotol mustaqim (lurus). Itu yang kita harapkan, karena kita cinta pada bangsa ini. Jangan posisikan kita disini, kalian disana. Yang tidak sepakat, kalian musuh. Itu berbahaya, itu yang kita tidak mau,” ucapnya.
Atas dasar itulah, dengan melihat kompleksitas masalah bangsa Indonesia, NasDem berkeyakinan salah satu solusinya adalah perlu pemimpin yang terbaik dari figur-figur yang baik. Lewat hasil kontemplasi, NasDem menemukan jawabannya, yaitu Anies Baswedan sebagai pemimpin Indonesia berikutnya.
"Kita tidak mengatakan calon yang lain tidak baik, tidak, tidak. Calonnya ada tiga, apa ketiganya kita pilih? Saudaraku, konstitusi hanya mengatakan kita pilih satu. Yang terbaik dari yang baik-baik adalah Anies Baswedan," kata Surya Paloh.
Usai menyampaikan orasi politiknya, Anies Baswean akhirnya tiba di lokasi sekira pukul 17.00 Wita untuk menyapa pendukungnya yang semangatnya tidak surut rela menunggu sejak pagi hingga siang tadi, meskipun sempat turun hujan deras beberapa saat lalu kembali mendung. Anies tetap hadir walau dipenghujung batas akhir waktu kampanye pukul 18.00 Wita.
Surya Paloh dalam kampanye terbuka tersebut didampingi Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi F Taslim, Wabendum DPP NasDem Fatmawati Rusdi, Ketua DPP Willy Aditya. Tampak juga Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Massa Mappasessu, Sekretaris Syaharuddin Alrif, Wakil Ketua DPW Mustaqim Musma dan fungsionaris DPW NasDem Sulsel lainnya.
Selain itu, dihadiri Ketua DPD PKS Sulsel Amri Arsyad beserta pengurusnya, Ketua DPW PKB Azhar Arsyad beserta jajaran pengurusnya serta sejumlah ketua relawan Anies-Muhaimin se-Sulsel, puluhan ribu relawan dan simpatisan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Surya Paloh sebut aura massa di Parepare pertanda perubahan