Kota Davao (ANTARA) - Korban tewas akibat bencana tanah longsor di Barangay Masara, Kota Maco di Provinsi Davao de Oro, Filipina, telah mencapai 90 orang, menurut pejabat Manajemen Orang Meninggal dan Hilang (MDM), Kamis (15/2).

Dalam jumpa pers, Ketua Gugus MDM Lea Añora melaporkan 37 orang masih hilang dan sejauh ini sudah ada 39 sertifikat kematian yang telah diterbitkan.

Dari 90 korban jiwa tersebut, 14 jenazah yang belum diketahui identitasnya dikuburkan sementara di pemakaman umum Maco.

“Sebanyak 90 orang yang dievakuasi termasuk tubuh lengkap dan bagian tubuh,” kata Añora.

Orang-orang yang hilang itu, katanya, dicatat dalam catatan polisi setelah keluarga mereka memberi tahu aparat berwenang.

Añora juga meminta keluarga yang mencari anggota keluarganya untuk mengecek imbauan pemerintah setempat mengenai proses identifikasi jenazah yang diambil.

“Tindakan yang kami lakukan bersifat berkesinambungan seperti pemeriksaan postmortem, pencatatan, dan pengumpulan barang-barang korban yang diambil,” ujarnya.

Para pejabat meluncurkan operasi evakuasi pada 14 Februari, satu pekan setelah tanah longsor terjadi.

Sementara itu, tim 911 Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan (USAR) Kota Davao mengumumkan akan tetap tinggal selama tiga hari lagi untuk terus membantu operasi pengambilan di wilayah yang terkena longsor.

Sejak 9 Februari, Kepala Kantor Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Kota, Alfredo Baloran mengatakan teknisi penyelamat, peralatan pencarian dan pertolongan, dan dua anjing pelacak telah dikerahkan ke daerah tersebut.

Tim USAR membawa peralatan pencarian dan penyelamatan yang mencakup peralatan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan dan peralatan untuk menemukan orang-orang yang terkubur dalam tanah longsor.

Sumber: PNA/OANA

Pewarta : Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024