Makassar (ANTARA) - Ribuan jamaah memadati Masjid Al Markaz Al Islami untuk menunaikan salat Id hingga tumpah ke halaman masjid setempat, di Jalan Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Bertindak sebagai Imam Dr KH Masykur Yusuf sekaligus Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, sedangkan pemateri atau pembicara adalah Anre Gurutta (AG) Prof Dr HM Ruslan A Wahab dan turut hadir Ketua Al Markaz Yayasan Al Islami Prof Hamid Awaluddin yang membawakan sambutan sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri.
 

Anre Gurutta Prof Ruslan dalam ceramahnya hari ini mengatakan, kita wujudkan ketaatan dengan menunaikan Sholat Idul Fitri setelah puasa di bulan Ramadhan. Setidaknya, umat Islam saat ini telah menghidupkan kembali suasana keagamaan, dengan mengagungkan ajaran Allah SWT.

“Yang tidak kalah penting dari Hari Raya Idul Fitri ini adalah menegaskan kembali ikrar suci kita untuk selalu mengoptimalkan potensi yang dimiliki manusia dengan berzikir, membangun transformasi kesadaran yang mengukur dan melihat segala sesuatu berdasarkan dalil tauhid,” ujarnya. ucapnya menekankan

Ketua MUI Sulsel Bidang Fatwa mengatakan, Allah SWT menegaskan potensi yang dimiliki manusia yaitu akal, nafsu, hati, fuad, sir dan lub, ruh termasuk jasad manusia dimaksudkan untuk mengangkat harkat dan martabat. manusia dalam tahap kehidupan. Oleh karena itu, potensi insaniyah diyakini mendapat penguatan spiritual di bulan suci.
 

Suasana Salat Idul Fitri di Masjid Al Markaz Al Islami, Jalan Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/4/2024). ANTARA/Darwin Fatir.

 

“Perlu dijaga dan dipupuk langsung dengan energi Tuhan melalui amalan dzikir agar tidak tertipu dengan kehidupan yang diwarnai sekularisasi kesadaran. Oleh karena itu Allah SWT memberikan apresiasi kepada hamba-hamba-Nya yang ahli dalam dzikir. dan memposisikannya sebagai rujukan dalam kehidupan manusia,” jelasnya.

Islam, kata dia, telah mengamanatkan untuk setia mengendalikan nilai-nilai kemanusiaan dalam perjalanan hidup, kelangsungan hidup generasi. Agama Islam telah menekankan pengendalian kehidupan bahwa anak adalah generasi penerus bangsa dan kita dituntut untuk selalu mengoptimalkan zikir pemantapan potensi diri dalam mengendalikan nilai-nilai umat.
 

“Melalui kehidupan berkeluarga, didiklah mereka dengan pendidikan yang berlandaskan 'Bismi Rabbik' agar ketajaman fitrahnya semakin cemerlang, cemerlang mengantarkannya ke jalan yang penuh hidayah. Itu yang ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an, ingatlah tuhanmu ketika kamu lupa," katanya lagi bersikeras.

Guru Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar juga menyatakan dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, tiga hal yang menjadi sumber segala macam keburukan (dosa), maka jagalah diri dan tinggalkan ketiga hal tersebut, pertama, kesombongan.

Sifat ini membuat Iblis tidak bersujud kepada Adam. Kedua, kerakusan, sifat inilah yang membuat Nabi Adam memakan buah terlarang, dan ketiga, rasa dengki dan dengki yang membuat anak Adam membunuh saudaranya.

“Mari kita jadikan ibadah Idul Fitri ini sebagai sarana mendidik diri kita sendiri, mendidik anak dan istri kita, keluarga kita, lingkungan hidup dan masyarakat kita dengan menghidupkan kembali semangat mengoptimalkan zikir untuk mengendalikan hakikat kesucian dan harkat dan martabat manusia dengan penuh keikhlasan dan keikhlasan. terus transformasi kesadaran, " jelasnya.
 

Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan Jamaah Berkumpul di Masjid Al Markaz Makassar untuk Melaksanakan Salat Idul Fitri


Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024