Makassar (ANTARA) -
Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mendorong Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar memanfaatkan keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur untuk kemajuan perekonomian Sulsel terkait letak geografis yang relatif dekat.
 
"Saya ingin memberikan pemahaman tentang letak geografis Sulawesi Selatan dan IKN. Kalau ini tidak menjadi manfaat untuk orang Sulawesi Selatan maka kita gagal merebut peluang," kata Bahtiar pada Musyawarah Daerah (Musda) PHRI Sulawesi Selatan di Makassar, Sabtu.

Menurut Bahtiar, penting mengambil peluang atas kehadiran IKN di Kalimantan Timur (Kaltim), seperti Singapura di Selat Malaka dan Dubai di Uni Emirate Arab, yang sukses menjadi pusat transit internasional.
 
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa Musda PHRI Sulawesi Selatan itu menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan untuk bersinergi dan memanfaatkan peluang yang ada demi kemajuan industri perhotelan dan restoran di daerah tersebut.
 
Bahtiar mengungkapkan visinya untuk mengubah pulau-pulau di Sulawesi Selatan menjadi halaman depan provinsi, bukan lagi menjadi halaman belakang atau pelengkap saja. Daerah yang dilalui jalur pelayaran misalnya, kata dia, dapat menjadi rest area atau kawasan industri pengelolaan ikan. 
 
"Ini pulau kita sudah ada, tinggal dimanfaatkan menjadi kawasan strategis nasional. Itu akan jadi peluang lebih hebat untuk kita," harapnya.
 
Dia juga menyampaikan perintah Presiden Jokowi untuk melakukan perubahan di Sulawesi Selatan, termasuk integrasi antara Kota Makassar dengan interland-nya seperti Maros, Gowa, Takalar, dan Pangkep.
 
Dengan empat dimensi yang dimiliki provinsi ini, terdiri dari gunung, lembah, pesisir pantai, dan pulau. Sulawesi Selatan memiliki potensi yang mumpuni.
 
Bahtiar kemudian menantang PHRI untuk membangun fasilitas besar yang dapat digunakan untuk pertemuan pemimpin tingkat dunia, termasuk konvensi.
 
"Ini tantangan kita untuk PHRI. Daerah kita ramah investasi semuanya akan kami layani," ujarnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024