Makassar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan arah pembangunan di provinsi itu menerapkan kebijakan ekonomi hijau dan ekonomi biru.

Prof Zudan di Makassar, Senin, mengatakan salah satu prasyarat untuk arah kebijakan pembangunan ekonomi hijau adalah dengan melestarikan lingkungan.

"Salah satu prasyaratnya adalah lestarinya lingkungan. Maka mari kita bersama-sama menuju kebangkitan kedua itu, kita lestarikan Sulawesi Selatan," katanya saat meluncurkan Gerakan Sulsel Menanam yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Jika setiap rumah tangga menanam satu pohon, kata dia, dengan data kependudukan sebanyak 2,9 juta Kepala Keluarga (KK), Sulsel dapat menanam 2,9 juta pohon baru.

Untuk mengajak masyarakat berpartisipasi, lanjutnya, diperlukan Gerakan Menanam Bersama. Semua elemen termasuk kepala OPD, ASN, guru, imam masjid, pendakwah, dan pembawa risalah, harus berperan dalam menyampaikan pesan ini.

Begitupun arah pembangunan dengan konsep Ekonomi Biru. Hal ini, kata dia,  untuk mewujudkan Provinsi Sulsel yang mandiri, maju, dan berkelanjutan. Menurutnya, Provinsi Sulsel merupakan daerah yang dinamis dan kondusif untuk pengembangan dunia investasi.

Terutama, kata dia, yang berkaitan dengan sektor potensial yakni kelautan-perikanan, pertanian-perkebunan, sektor peternakan, dan sektor energi, yang sejalan dengan konsep sustainability (keberlanjutan), inklusifitas, serta mendukung kelestarian lingkungan, sebagaimana konsep yang diusung baik oleh blue economy maupun green economy.

Apalagi ekonomi biru menjadi isu penting belakangan ini. Ia mengatakan lautan yang sehat menyediakan pekerjaan dan makanan, menopang pertumbuhan ekonomi, mengatur iklim, dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024