Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Selatan (Sulsel) M Iyas mengatakan total produksi udang di provinsi itu per triwulan I sebanyak 15.273 ton.
M Ilyas di Makassar, Kamis, mengatakan sumbangsih terbesar produksi udang Sulsel berasal dari Kabupaten Pinrang yakni sebanyak 3.962 ton, kemudian diposisi kedua dari Kabupaten Bone sebanyak 3.408 ton, serta Kabupaten Wajo dengan kontribusi sebanyak 2.437 ton.
"Sementara posisi keempat hingga enam besar penyumbang udang terbesar masing-masing Kabupaten Barru (1.012,l ton), Bulukumba (910 ton), serta Kabupaten Luwu yakni 866 ton," sebutnya.
DKP Sulsel, kata dia, tetap optimistis tingkat produksi petani tambak udang pada sejumlah daerah bisa melampau hasil produksi pada tahun-tahun sebelumnya.
Adapun jumlah produksi udang Sulsel yang tercatat di DKP Sulsel yakni pada 2018 sebanyak 46.524 ton, 2019 sebanyak 44.520 ton, tahun 2020 sebanyak 50.876 ton, tahun 2021 sebanyak 54.974 ton, tahun 2022 mencapai 61.446 ton, serta tahun 2023 jumlah produksi menembus 66.723 ton.
Pihaknya tetap berupaya mendorong peningkatan produksi dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta yang memiliki teknologi mutakhir, agar daerah itu bisa menjadi penghasil udang terbesar di Nusantara.
"Kami akui kondisi banjir yang terjadi di beberapa daerah di Sulsel, memberikan dampak negatif bagi peningkatan produksi udang kita. Namun kami juga sudah berjalin komitmen dengan perusahaan seperti PT Bomar untuk mendorong tingkat produksi," ujarnya.
Sementara Direktur Utama PT Bogatama Marinusa Chin Tigor Chendar mengatakan pihaknya siap membeli berapapun produksi udang dari petambak Sulsel. Ini merupakan komitmen Pemprov Sulsel dan PT Bomar dalam mensejahterakan masyarakat khususnya petambak.
M Ilyas di Makassar, Kamis, mengatakan sumbangsih terbesar produksi udang Sulsel berasal dari Kabupaten Pinrang yakni sebanyak 3.962 ton, kemudian diposisi kedua dari Kabupaten Bone sebanyak 3.408 ton, serta Kabupaten Wajo dengan kontribusi sebanyak 2.437 ton.
"Sementara posisi keempat hingga enam besar penyumbang udang terbesar masing-masing Kabupaten Barru (1.012,l ton), Bulukumba (910 ton), serta Kabupaten Luwu yakni 866 ton," sebutnya.
DKP Sulsel, kata dia, tetap optimistis tingkat produksi petani tambak udang pada sejumlah daerah bisa melampau hasil produksi pada tahun-tahun sebelumnya.
Adapun jumlah produksi udang Sulsel yang tercatat di DKP Sulsel yakni pada 2018 sebanyak 46.524 ton, 2019 sebanyak 44.520 ton, tahun 2020 sebanyak 50.876 ton, tahun 2021 sebanyak 54.974 ton, tahun 2022 mencapai 61.446 ton, serta tahun 2023 jumlah produksi menembus 66.723 ton.
Pihaknya tetap berupaya mendorong peningkatan produksi dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta yang memiliki teknologi mutakhir, agar daerah itu bisa menjadi penghasil udang terbesar di Nusantara.
"Kami akui kondisi banjir yang terjadi di beberapa daerah di Sulsel, memberikan dampak negatif bagi peningkatan produksi udang kita. Namun kami juga sudah berjalin komitmen dengan perusahaan seperti PT Bomar untuk mendorong tingkat produksi," ujarnya.
Sementara Direktur Utama PT Bogatama Marinusa Chin Tigor Chendar mengatakan pihaknya siap membeli berapapun produksi udang dari petambak Sulsel. Ini merupakan komitmen Pemprov Sulsel dan PT Bomar dalam mensejahterakan masyarakat khususnya petambak.