Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tengah menyusun strategi untuk menarik investor agar berinvestasi dalam pengembangan kopi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulbar Satriawan Hasan Sulur, di Mamuju, Kamis , mengatakan strategi yang sedang disusun itu terkait kajian dan peluang investasi komoditi kopi di Kabupaten Polman.
Kajian diawali dari identifikasi wilayah yang memiliki potensi besar untuk pengembangan perkebunan kopi yang dapat dikelola investor, kemudian aspek pendukungnya.
"Seluruh aspek dipaparkan dan menekankan pentingnya penyusunan peta potensi komoditi kopi yang akurat serta komprehensif agar dapat menjadi rujukan dan panduan bagi investor untuk menanamkan modalnya," ujarnya.
Satriawan juga menyampaikan bahwa segala tantangan yang dihadapi dalam pengembangan komoditi kopi, termasuk upaya peningkatan infrastruktur dan akses pasar, serta dukungan teknologi, akan menjadi perhatian serius Pemprov Sulbar.
Pemprov Sulbar bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat (Sulbar) dalam menyusun strategi peningkatan ekonomi daerah, antara lain dengan mengelola potensi komoditi kopi.
Ia berharap upaya tersebut dapat meningkatkan minat investasi karena selain akan meningkatkan pendapatan masyarakat juga akan berdampak pada pembangunan Kabupaten Polman dan Provinsi Sulbar.
Sejauh ini Kabupaten Polman memiliki komoditi unggulan di sektor pertanian dan perkebunan komoditi kopi dan kelapa yang banyak dikembangkan masyarakat.
Produksi kelapa dalam di Polman mencapai 16.800 ton per tahun sedangkan produksi kopi di Kabupaten Polman 1.147 ton per tahun
Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulbar Satriawan Hasan Sulur, di Mamuju, Kamis , mengatakan strategi yang sedang disusun itu terkait kajian dan peluang investasi komoditi kopi di Kabupaten Polman.
Kajian diawali dari identifikasi wilayah yang memiliki potensi besar untuk pengembangan perkebunan kopi yang dapat dikelola investor, kemudian aspek pendukungnya.
"Seluruh aspek dipaparkan dan menekankan pentingnya penyusunan peta potensi komoditi kopi yang akurat serta komprehensif agar dapat menjadi rujukan dan panduan bagi investor untuk menanamkan modalnya," ujarnya.
Satriawan juga menyampaikan bahwa segala tantangan yang dihadapi dalam pengembangan komoditi kopi, termasuk upaya peningkatan infrastruktur dan akses pasar, serta dukungan teknologi, akan menjadi perhatian serius Pemprov Sulbar.
Pemprov Sulbar bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat (Sulbar) dalam menyusun strategi peningkatan ekonomi daerah, antara lain dengan mengelola potensi komoditi kopi.
Ia berharap upaya tersebut dapat meningkatkan minat investasi karena selain akan meningkatkan pendapatan masyarakat juga akan berdampak pada pembangunan Kabupaten Polman dan Provinsi Sulbar.
Sejauh ini Kabupaten Polman memiliki komoditi unggulan di sektor pertanian dan perkebunan komoditi kopi dan kelapa yang banyak dikembangkan masyarakat.
Produksi kelapa dalam di Polman mencapai 16.800 ton per tahun sedangkan produksi kopi di Kabupaten Polman 1.147 ton per tahun