Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Bahtiar Baharuddin mengembangkan kopi robusta di wilayah Sulbar sebagai komoditi pendorong pembangunan ekonomi daerah.
"Sebanyak 2.000 bibit kopi dibeli dari Desa Kurrak sebagai penghasil kopi robusta di wilayah Kabupaten Polman," kata penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, bibit tersebut akan diberikan untuk dikembangkan di Kabupaten Mamuju, Majene dan Mamasa karena alam dan tanahnya cocok untuk tanaman kopi.
Menurut dia, Pemprov Sulbar akan terus berupaya mengembangkan komoditi kopi robusta yang tingkat produksinya mencapai 2.184 ton per tahun dalam rangka membangun ekonomi daerah.
"Kopi robusta Sulbar seperti Kopi Kurrak dan kopi Mamasa mesti mampu bersaing dengan kopi daerah lainnya seperti Kopi Toraja, Kopi Mandailing dan kopi Java," katanya.
Pemprov Sulbar, akan berupaya mendorong agar merek kopi robusta di Sulbar dapat terkenal ke seluruh wilayah Indonesia.
Gubernur juga akan mendorong masyarakat agar mampu melakukan inovasi dalam mengembangkan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) kopi robusta meningkatkan kesejahteraannya.
Sementara itu, pengusaha kopi kurrak di Desa Kurrak Kecamatan Tapango Kabupaten Polman, Abdul Haris, mendukung upaya Pemprov Sulbar mengembangkan kopi robusta Sulbar.
Ia mengatakan, kopi robusta di Sulbar telah selalu di promosikan melalui event yang digelar Pemprov Sulbar agar dapat dikenal luas masyarakat Sulbar.
"Kemasan, sertifikat halal, dan BPOM serta administrasi lainnya telah dimiliki sehingga telah siap bersaing di pasar nasional dan internasional, dengan dukungan pemerintah optimis kopi robusta akan semakin berkembang meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan ekonomi daerah," katanya.