Palu (ANTARA News) - Produksi kopi robusta petani di Provinsi Sulawesi Tengah hingga menjelang akhir 2012 telah mencapai sebanyak 7.674 ton per tahun.
Kepala Bidang Pengembangan Usaha Perkebunan Dinas Perkebunan Sulteng Mulyadi Hiola di Palu, Kamis menjelaskan, hasil panen sebanyak itu diperoleh dari luas areal 10.884 hektare.
Sementara produksi kopi arabica baru sekitar 147 ton per tahun dari luas areal panen 257 hektare.
Semua kabupaten di Sulteng memiliki areal pengembangan tanaman kopi, tetapi yang paling besar di Sulteng di Kabupaten Poso dan Sigi, tanpa merinci.
Ia mengaku, meski pemerintah daerah terus mendorong petani untuk mengembangkan komoditas perkebunan tersebut, namun petani tidak segencar menanam kakao.
Pengembangan tanaman kopi di Sulteng tidak segencar tanaman kakao, padahal harga kopi di pasaran lokal saat ini terbilang cukup bagus.
Pada tahun-tahun sebelumnya harga kopi di pasaran hanya berkisar Rp5.000,00 per kilogram. Dalam setahun terakhir ini naik dan kini telah mencapai Rp25.000,00 per kilogram.
Harga itu, menurut Mulyadi, lebih tinggi dibandingkan harga kakao sekarang ini di pasaran lokal berkisar Rp21.000,00 per kilogram. (T.BK03/A035)
Berita Terkait
BPSIP Sulbar sertifikasi 4.280 pohon benih kopi
Kamis, 25 April 2024 9:32 Wib
Kemenkumham Sulsel akselerasikan pendaftaran IG tenun Kajang Bulukumba
Minggu, 28 Januari 2024 19:47 Wib
Gubernur Sulsel mengapresiasi inovasi KOPI Parepare kendalikan inflasi
Selasa, 9 Januari 2024 13:48 Wib
Karantina Sulbar menerbitkan sertifikat PC untuk ekspor kopi ke Malaysia
Kamis, 14 Desember 2023 23:54 Wib
Kaesang Pangarep menyambangi dua warung kopi di Makassar
Rabu, 13 Desember 2023 13:12 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dorong pengembangan kopi Latimojong
Minggu, 5 November 2023 20:12 Wib
Kemenkumham Sulsel : Perlu strategi tingkatkan pendaftaran Indikasi Geografis
Jumat, 3 November 2023 7:04 Wib
Kejagung siap menghadapi upaya hukum balik Jesicca Wongso
Kamis, 12 Oktober 2023 13:31 Wib