Disdikbud Bulukumba jadikan Desa Kahayya destinasi wisata edukasi
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menjadikan Desa Kahayya di Kecamatan Gantarang sebagai destinasi wisata edukasi.
"Desa yang menjadi langganan festival kopi dengan tema Senandung Kopi Kahayya (SKK) ini juga menjadi destinasi wisata edukasi," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Bulukumba Andi Buyung Saputra saat dikonfirmasi dari Makassar Selasa.
Dia mengatakan setiap panen kopi digelar festival kopi SKK sebagai bentuk kegembiraan masyarakat setempat dan kini sudah digelar yang ke-9 kalinya sekaligus menjadi rangkaian kegiatan dari Festival Pinisi yang digelar pekan ini.
Pemilihan lokasi itu sebagai destinasi edukasi karena terkenal dengan produksi kopinya yang menembus mancanegara.
Di lokasi itu para siswa dapat mempelajari potensi tanaman kopi yang kualitas ekspor yang merupakan bagian dari keanekaragaman hayati.
Dengan demikian, setiap festival kopi juga melibatkan siswa untuk datang dan bergabung bersama mempelajari banyak hal tentang kopi dan budaya Desa Kahayya.
Selain dapat menjadi wisata edukasi pengunjung dan siswa dapat menikmati keindahan alam di kaki gunung Bawakaraeng serta mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat petani kopi.
Nasir Hamid, salah seorang siswa SMP di Bulukumba mengaku sangat senang menikmati pemandangan sekaligus belajar tentang tanaman kopi di Desa wisata Kahaya.
"Meskipun saya berada di Bulukumba namun tidak tidak pernah melihat tanaman kopi sebelumnya ke Desa Kahayya, hanya melihat dari gambar medsos atau di televisi saja," katanya.
"Desa yang menjadi langganan festival kopi dengan tema Senandung Kopi Kahayya (SKK) ini juga menjadi destinasi wisata edukasi," kata Kepala Disdikbud Kabupaten Bulukumba Andi Buyung Saputra saat dikonfirmasi dari Makassar Selasa.
Dia mengatakan setiap panen kopi digelar festival kopi SKK sebagai bentuk kegembiraan masyarakat setempat dan kini sudah digelar yang ke-9 kalinya sekaligus menjadi rangkaian kegiatan dari Festival Pinisi yang digelar pekan ini.
Pemilihan lokasi itu sebagai destinasi edukasi karena terkenal dengan produksi kopinya yang menembus mancanegara.
Di lokasi itu para siswa dapat mempelajari potensi tanaman kopi yang kualitas ekspor yang merupakan bagian dari keanekaragaman hayati.
Dengan demikian, setiap festival kopi juga melibatkan siswa untuk datang dan bergabung bersama mempelajari banyak hal tentang kopi dan budaya Desa Kahayya.
Selain dapat menjadi wisata edukasi pengunjung dan siswa dapat menikmati keindahan alam di kaki gunung Bawakaraeng serta mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat petani kopi.
Nasir Hamid, salah seorang siswa SMP di Bulukumba mengaku sangat senang menikmati pemandangan sekaligus belajar tentang tanaman kopi di Desa wisata Kahaya.
"Meskipun saya berada di Bulukumba namun tidak tidak pernah melihat tanaman kopi sebelumnya ke Desa Kahayya, hanya melihat dari gambar medsos atau di televisi saja," katanya.