Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melibatkan kelompok wanita tani (KWT) pada program kedaulatan pangan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kita akan melibatkan kelompok wanita tani dalam program kedaulatan pangan yang tentunya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Sabtu.    

Bersama kelompok wanita tani tersebut lanjut Bahtiar, Pemprov Sulbar akan mengaktifkan kembali kegiatan penanaman tanaman bermanfaat seperti sayur-sayuran, obat tradisional dan tanaman herbal.

"Jadi, nanti kelompok wanita tani tersebut kita dorong agar mengaktifkan lagi pekarangan rumah dengan tanaman sayuran, tanaman herbal dan tanaman bermanfaat lainnya. Nanti saya organisir bersama teman-teman dinas terkait termasuk para bupati," terang Bahtiar.

Pada kesempatan itu, Penjabat Gubernur juga menyampaikan komitmennya untuk mendorong peningkatan produksi sejumlah komoditi yang memiliki potensi besar di Sulbar.

Bahtiar menyampaikan, ada beberapa komoditi yang sangat berpotensi diproduksi di Sulbar, di antaranya sayur-sayuran, buah-buahan hingga cabai yang selama ini masih didatangkan dari Kabupaten Enrekang dan Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.   

"Nanti ini yang akan kita dorong agar komoditas yang cukup potensial, seperti sayur-sayuran, timun dan berbagai jenis buah-buahan yang selama ini masih disuplai dari daerah Sulsel, kita kembangkan di Sulbar," jelas Bahtiar.

Apalagi lanjut Bahtiar yang juga sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu, salah satu program prioritasnya sebagai Penjabat Gubernur Sulbar adalah bagaimana menerapkan kedaulatan pangan.

"Kita bertekad agar Sulbar bisa berdaulat pangan itu. Jadi, hal-hal yang bisa kita produksi sendiri, kita produksi sendiri. Lumayan pengeluaran berkurang kalau bisa tanam cabai, pepaya dan tomat sendiri," kata Bahtiar.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024