Makassar (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM dan Pemprov Sulawesi Selatan mendukung dan mendorong Rumah Produksi Bersama (RPB) Garam di Kabupaten Pangkep, meningkatkan produksi hingga 30 ton per hari.
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangannya diterima di Makassar, Sabtu, mengatakan RPB Garam Pangkep telah mampu meningkatkan produksi garam rumah tangga dan industri dari 2 ton per hari menjadi 17 ton dengan kapasitas maksimal 30 ton per hari.
"Pada prinsipnya mendukung penuh pengoperasian Rumah Produksi Bersama Garam di Pangkep serta revitalisasi Pasar Rakyat kita di Jeneponto," katanya.
Penjabat Prof Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi upaya dan dukungan dari pemerintah pusat.
"Ini dikawal betul, karena ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat kita," imbuhnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan Ashari Fakhsirie Radjamilo, menambahkan, RPB Garam merupakan salah satu dari 11 RPB yang ada di Indonesia. Rencananya RPB ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Semoga Bapak Presiden bersedia meresmikan karena ada 11 RPB di 11 Provinsi, salah satunya di Pangkep yang menjadi nominasi lokasi peresmian," jelasnya.
Ia mengaku RPB sudah berproduksi dan tinggal pembenahan di sekitarnya seperti halaman dan tempat loading.
"Insya Allah dalam satu bulan ke depan sudah rampung. Untuk bahannya berasal dari Pangkep, Maros dan Jeneponto. Dikelola oleh Koperasi Produsen Mappatuo," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi, mengatakan sengaja menemui Pj Gubernur untuk membahas terkait dukungan Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia terhadap Rumah Produksi Bersama (RPB) Garam di Kabupaten Pangkep yang telah beroperasi.
Termasuk revitalisasi yang akan dilakukan Pasar Rakyat Beroanging di Kabupaten Jeneponto.
Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia, Ahmad Zabadi menyampaikan, RPB ini dari sisi perencanaan tepat waktu dan langsung operasional.
"RPB di Pangkep ini, dari sisi perencanaan tepat waktu dan langsung operasional. Ini bagus," kata Ahmad Zabadi.
Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangannya diterima di Makassar, Sabtu, mengatakan RPB Garam Pangkep telah mampu meningkatkan produksi garam rumah tangga dan industri dari 2 ton per hari menjadi 17 ton dengan kapasitas maksimal 30 ton per hari.
"Pada prinsipnya mendukung penuh pengoperasian Rumah Produksi Bersama Garam di Pangkep serta revitalisasi Pasar Rakyat kita di Jeneponto," katanya.
Penjabat Prof Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi upaya dan dukungan dari pemerintah pusat.
"Ini dikawal betul, karena ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat kita," imbuhnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan Ashari Fakhsirie Radjamilo, menambahkan, RPB Garam merupakan salah satu dari 11 RPB yang ada di Indonesia. Rencananya RPB ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Semoga Bapak Presiden bersedia meresmikan karena ada 11 RPB di 11 Provinsi, salah satunya di Pangkep yang menjadi nominasi lokasi peresmian," jelasnya.
Ia mengaku RPB sudah berproduksi dan tinggal pembenahan di sekitarnya seperti halaman dan tempat loading.
"Insya Allah dalam satu bulan ke depan sudah rampung. Untuk bahannya berasal dari Pangkep, Maros dan Jeneponto. Dikelola oleh Koperasi Produsen Mappatuo," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi, mengatakan sengaja menemui Pj Gubernur untuk membahas terkait dukungan Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia terhadap Rumah Produksi Bersama (RPB) Garam di Kabupaten Pangkep yang telah beroperasi.
Termasuk revitalisasi yang akan dilakukan Pasar Rakyat Beroanging di Kabupaten Jeneponto.
Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia, Ahmad Zabadi menyampaikan, RPB ini dari sisi perencanaan tepat waktu dan langsung operasional.
"RPB di Pangkep ini, dari sisi perencanaan tepat waktu dan langsung operasional. Ini bagus," kata Ahmad Zabadi.