Makassar (ANTARA) - Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan UIN Sultan Syarif Kasim Riau, memperkuat koordinasi dalam pengelolaan badan layanan umum atau BLU dan remunerasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk saling belajar dan berbagi pengalaman, terutama dalam hal pengelolaan BLU dan remunerasi,” ujar Kepala Biro AUPK UIN Alauddin Makassar Suleman MPd saat menerima rombongan tim benchmarking UIN Sultan Syarif di Makassar, Senin.
Ia menjelaskan bahwa UIN Alauddin Makassar mengelola Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dan hotel di Kampus I sebagai bagian dari upaya meningkatkan pendapatan BLU.
Suleman dalam kesempatan tersebut juga mengatakan UIN Alauddin Makassar baru saja dinaikkan statusnya menjadi perguruan tinggi unggul pada bulan April 2024.
"Kami bangga menjadi PTKIN pertama di Indonesia Timur yang meraih status unggul. Selain itu, kami juga merupakan PTKIN kedua dengan jumlah guru besar terbanyak di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Biro AUPK UIN Sultan Syarif Kasim Riau A Munir, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari tuan rumah.
"Kami berterima kasih atas sambutan yang luar biasa ini. Kunjungan benchmarking ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola remunerasi agar lebih transparan dan akuntabel," katanya.
Ia mengatakan pihaknya memerlukan pemahaman lebih mendalam tentang pengelolaan remunerasi dan UIN Alauddin Makassar kami anggap sebagai rujukan yang tepat.
Munir menambahkan bahwa kunjungan ini juga untuk mempelajari rubrik remunerasi tenaga kependidikan dan legalitas honor-honor di luar skema remunerasi.
"Kami ingin mengetahui lebih jauh bagaimana UIN Alauddin Makassar mengelola remunerasi tenaga kependidikan dan mengatur honor-honor di luar skema remunerasi dengan baik dan legal," jelasnya.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk saling belajar dan berbagi pengalaman, terutama dalam hal pengelolaan BLU dan remunerasi,” ujar Kepala Biro AUPK UIN Alauddin Makassar Suleman MPd saat menerima rombongan tim benchmarking UIN Sultan Syarif di Makassar, Senin.
Ia menjelaskan bahwa UIN Alauddin Makassar mengelola Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dan hotel di Kampus I sebagai bagian dari upaya meningkatkan pendapatan BLU.
Suleman dalam kesempatan tersebut juga mengatakan UIN Alauddin Makassar baru saja dinaikkan statusnya menjadi perguruan tinggi unggul pada bulan April 2024.
"Kami bangga menjadi PTKIN pertama di Indonesia Timur yang meraih status unggul. Selain itu, kami juga merupakan PTKIN kedua dengan jumlah guru besar terbanyak di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Biro AUPK UIN Sultan Syarif Kasim Riau A Munir, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari tuan rumah.
"Kami berterima kasih atas sambutan yang luar biasa ini. Kunjungan benchmarking ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola remunerasi agar lebih transparan dan akuntabel," katanya.
Ia mengatakan pihaknya memerlukan pemahaman lebih mendalam tentang pengelolaan remunerasi dan UIN Alauddin Makassar kami anggap sebagai rujukan yang tepat.
Munir menambahkan bahwa kunjungan ini juga untuk mempelajari rubrik remunerasi tenaga kependidikan dan legalitas honor-honor di luar skema remunerasi.
"Kami ingin mengetahui lebih jauh bagaimana UIN Alauddin Makassar mengelola remunerasi tenaga kependidikan dan mengatur honor-honor di luar skema remunerasi dengan baik dan legal," jelasnya.