Mamuju (ANTARA) - Khatib Shalat Idul Adha 1445 Hijriah Anjungan Pantai Manakarra Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Ustadz Jurairi Thahir mengajak masyarakat mendukung pemerintah dalam membangun daerah itu agar semakin maju dan berkembang.
"Mari bersama menjadikan momentum Hari Raya Idul Adha untuk meningkatkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT sebagai Sang Pencipta, agar mendapatkan ridha dan kemuliaan hidup," kata dia di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan taat kepada Allah dan Rasul merupakan perintah yang harus dijalankan, begitu juga terhadap para pemimpin bangsa.
"Ketaatan dan kepatuhan sudah ditunjukkan dan dilaksanakan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, dengan mengikuti perintah menyembelih anaknya, Nabi Ismail, meskipun akhirnya diganti dengan kambing sebagai hewan kurban," katanya.
Ia mengajak masyarakat Sulbar juga taat dan patuh kepada pemimpin di Sulbar untuk menjalankan kebaikan guna kemajuan pembangunan daerah tersebut.
Ia juga mengajak masyarakat Sulbar tidak saling menyakiti dan mempertahankan ukhuwah islamiah atau persatuan umat, untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
"Setiap ada masalah yang dihadapi antara masyarakat dan pemerintah maka harus diselesaikan dengan cara dialog, seperti ketika Nabi Ibrahim berdialog dalam menerima perintah dari Allah SWT, untuk berkurban dengan menyembelih anaknya," katanya.
Ia mengatakan hikmah Idul Adha, yakni mengajak sesama manusia untuk berbuat dan berjuang demi kebaikan dan menjadikan dialog sebagai jalan menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam pembangunan.
"Hari Raya Kurban dilaksanakan sebagai sebuah kebaikan untuk membantu sesama dengan berkurban untuk mereka yang membutuhkan, dan kebaikan harus selalu dijalankan, dan jika tidak bisa melakukan hal yang baik paling tidak jangan sekali-kali mengganggu perbuatan orang yang bertujuan untuk kebaikan," katanya.
Ia berharap, masyarakat Sulbar selalu menjadi manusia yang bersyukur atas nikmat kehidupan yang telah diberikan Allah SWT.
"Mari bersama menjadikan momentum Hari Raya Idul Adha untuk meningkatkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT sebagai Sang Pencipta, agar mendapatkan ridha dan kemuliaan hidup," kata dia di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan taat kepada Allah dan Rasul merupakan perintah yang harus dijalankan, begitu juga terhadap para pemimpin bangsa.
"Ketaatan dan kepatuhan sudah ditunjukkan dan dilaksanakan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, dengan mengikuti perintah menyembelih anaknya, Nabi Ismail, meskipun akhirnya diganti dengan kambing sebagai hewan kurban," katanya.
Ia mengajak masyarakat Sulbar juga taat dan patuh kepada pemimpin di Sulbar untuk menjalankan kebaikan guna kemajuan pembangunan daerah tersebut.
Ia juga mengajak masyarakat Sulbar tidak saling menyakiti dan mempertahankan ukhuwah islamiah atau persatuan umat, untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
"Setiap ada masalah yang dihadapi antara masyarakat dan pemerintah maka harus diselesaikan dengan cara dialog, seperti ketika Nabi Ibrahim berdialog dalam menerima perintah dari Allah SWT, untuk berkurban dengan menyembelih anaknya," katanya.
Ia mengatakan hikmah Idul Adha, yakni mengajak sesama manusia untuk berbuat dan berjuang demi kebaikan dan menjadikan dialog sebagai jalan menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam pembangunan.
"Hari Raya Kurban dilaksanakan sebagai sebuah kebaikan untuk membantu sesama dengan berkurban untuk mereka yang membutuhkan, dan kebaikan harus selalu dijalankan, dan jika tidak bisa melakukan hal yang baik paling tidak jangan sekali-kali mengganggu perbuatan orang yang bertujuan untuk kebaikan," katanya.
Ia berharap, masyarakat Sulbar selalu menjadi manusia yang bersyukur atas nikmat kehidupan yang telah diberikan Allah SWT.