Makassar, Sulsel (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggandeng generasi muda memperluas edukasi dan kampanye digitalisasi sistem pembayaran di masyarakat.

"BI terus mengedukasi dan meningkatkan literasi masyarakat akan berbagai kebijakan dan produk digitalisasi sistem pembayaran," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Rizki Ernadi Wimanda di Makassar, Sulsel, Selasa.

Dia mengatakan salah satu kegiatan itu dengan menggelar QRIS Jelajah Indonesia 2024 yang diselenggarakan secara serentak di 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri.

QRIS Jelajah Indonesia 2024 merupakan sebuah flagship campaign yang dikemas dalam metode nonkonvensional, yakni kompetisi peserta melakukan berbagai misi dalam rangka kampanye inisiatif digitalisasi sistem pembayaran serta misi pembuatan konten digital kreatif.

Inisiatif itu tidak hanya mengakomodasi perluasan QRIS, namun juga perluasan digitalisasi sistem pembayaran lainnya seperti BI-FAST, Kartu Kredit Indonesia, elektronifikasi, Cinta Bangga Paham Rupiah dan dibarengi cara bertransaksi yang aman melalui aspek antipencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme, manajemen risiko, keamanan dan ketahanan siber serta pelindungan konsumen.

"Penguatan literasi menjadi kunci untuk memperluas adopsi pembayaran digital dan tentunya aman didukung dengan berbagai inovasi fitur, kebijakan dan berbagai program," kata Rizki.

Kegiatan di Sulsel tersebut diikuti oleh 15 tim atau 45 peserta yang telah diseleksi dari lebih dari 200 orang pendaftar.

Menurut dia, animo pendaftar di Sulsel merupakan salah satu yang tertinggi. Karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan para generasi muda Sulsel yang kreatif dan inovatif untuk memperluas akseptasi pembayaran digital guna mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif.

Salah satu peran generasi muda yang digandeng BI Sulsel itu adalah mendukung program pemerintah misalnya mengampanyekan Makassar sebagai "Kota Makan Enak".

Peserta diajak mengedukasi masyarakat, khususnya pemilik dan pengunjung rumah makan, mengenai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.

Rizki mengatakan meskipun transaksi digital terus bertumbuh, namun sebagian masyarakat masih mengandalkan uang fisik dalam kesehariannya, sehingga sangat penting untuk mengenali uang rupiah asli.

Sementara, di Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulsel, generasi muda terpilih itu mengedukasi masyarakat mengenai pelindungan konsumen BI serta mitigasi risiko siber dalam transaksi digital.

Lewat misi itu, masyarakat diajarkan untuk tidak menyebar data pribadi, mengambil tindakan yang perlu apabila terkena penipuan online, tidak mempercayai penipu yang berpura-pura menjadi entitas terpercaya, hingga menghindari link informasi atau aplikasi mencurigakan.

Dengan begitu, kepercayaan dan minat masyarakat akan transaksi nontunai tetap terjaga, bahkan ditingkatkan.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024