Jakarta (ANTARA) - Tim bola voli putra Jakarta Bhayangkara Presisi keluar sebagai juara PLN Mobile Proliga 2024, usai membungkam juara bertahan Jakarta LavAni 3-1 (28-30, 25-22, 25-22, dan 25-23) pada partai final yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu malam.
Jakarta Bhayangkara Presisi memulai set awal dengan begitu tenang memanfaatkan sejumlah kesalahan servis dari Jakarta LavAni. Jakarta Bhayangkata Presisi unggul 6-4. Kedua tim bermain saling kejar mengejar poin hingga Jakarta LavAni mampu unggul satu poin 15-14.
Aksi dari Renan Buiatti membawa Jakarta LavAni memperlebar keunggulan menjadi 18-15. Kedua tim saling kejar mengejar poin hingga kedudukan imbang 24-24.
Jakarta LavAni tak mampu membendung spike-spike yang dilancarkan oleh Noumory Keita, sementara Jakarta Bhayangkara Presisi menemui kegagalan saat berhadapan dengan pukulan dari Renan Buiatti. Jakarta LavAni menutup set pertama dengan kemenangan 30-28.
Di set kedua, kedua tim bermain saling terbuka dan berbalas serangan satu sama lain hingga poin saling kejar mengejar. Jakarta Bhayangkara Presisi mampu unggul tiga poin 12-8.
Jakarta LavAni terus menekan melalui Renan Buiatti dan mampu menyamakan kedudukan 19-19. Namun permainan tenang dari Jakarta Bhayangkara Presisi membuat set kedua menjadi milik mereka usai unggul 25-22.
Bermain di set ketiga, Jakarta Bhayangkara Presisi terus menekan Jakarta LavAni. Dengan memanfaatkan kesalahan servis dari Jakarta LavAni, Jakarta Bhayangkara Presisi mampu unggul lima poin, 10-5.
Noumory Keita seakan tak dapat dibendung oleh middle blocker dari Jakarta LavAni dan mempertahankan kemenangan di set ketiga dengan 25-22.
Dalam kondisi tertinggal dua set, Jakarta LavAni langsung tancap gas melalui aksi yang ditunjukkan Farhan Halim dan Renan Buiatti dengan meraih lima poin berturut-turut untuk unggul 8-6.
Jakarta LavAni mampu menjaga keunggulan hingga lima poin di pertengahan set dengan skor 15-10. Namun Jakarta Bhayangkara Presisi lagi-lagi memanfaatkan serve error yang ditunjukkan pemain Jakarta LavAni dan mencatatkan empat poin berturut-turut untuk membalikkan keadaan 20-19.
Kejar mengejar poin terus terjadi di penghujung laga, namun Jakarta Bhayangkara Presisi mampu mengunci set keempat dengan kemenangan 25-23.
Dengan kemenangan ini, membuat Jakarta Bhayangkara Presisi sukses membalaskan dendam di dua partai final sebelumnya, usai takluk dua kali berturut-turut atas Jakarta LavAni.
Dengan nama Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta Bhayangkara Presisi meraih gelar juara Proliga dua kali. Tambahan gelar juara Proliga musim ini, maka membuat Jakarta Bhayangkara Presisi mengamankan tiga gelar sepanjang sejarah.
Sedangkan ini menjadi kekalahan perdana Jakarta LavAni di babak final, usai mencatatkan dua kemenangan dari tiga babak final di tiga musim berturut-turut. Kekalahan ini juga memupus harapan tim asuhan Nicholas Vives tersebut untuk mencatat sejarah sebagai tim pertama yang juara tiga kali berturut-turut.
Jakarta Bhayangkara Presisi memulai set awal dengan begitu tenang memanfaatkan sejumlah kesalahan servis dari Jakarta LavAni. Jakarta Bhayangkata Presisi unggul 6-4. Kedua tim bermain saling kejar mengejar poin hingga Jakarta LavAni mampu unggul satu poin 15-14.
Aksi dari Renan Buiatti membawa Jakarta LavAni memperlebar keunggulan menjadi 18-15. Kedua tim saling kejar mengejar poin hingga kedudukan imbang 24-24.
Jakarta LavAni tak mampu membendung spike-spike yang dilancarkan oleh Noumory Keita, sementara Jakarta Bhayangkara Presisi menemui kegagalan saat berhadapan dengan pukulan dari Renan Buiatti. Jakarta LavAni menutup set pertama dengan kemenangan 30-28.
Di set kedua, kedua tim bermain saling terbuka dan berbalas serangan satu sama lain hingga poin saling kejar mengejar. Jakarta Bhayangkara Presisi mampu unggul tiga poin 12-8.
Jakarta LavAni terus menekan melalui Renan Buiatti dan mampu menyamakan kedudukan 19-19. Namun permainan tenang dari Jakarta Bhayangkara Presisi membuat set kedua menjadi milik mereka usai unggul 25-22.
Bermain di set ketiga, Jakarta Bhayangkara Presisi terus menekan Jakarta LavAni. Dengan memanfaatkan kesalahan servis dari Jakarta LavAni, Jakarta Bhayangkara Presisi mampu unggul lima poin, 10-5.
Noumory Keita seakan tak dapat dibendung oleh middle blocker dari Jakarta LavAni dan mempertahankan kemenangan di set ketiga dengan 25-22.
Dalam kondisi tertinggal dua set, Jakarta LavAni langsung tancap gas melalui aksi yang ditunjukkan Farhan Halim dan Renan Buiatti dengan meraih lima poin berturut-turut untuk unggul 8-6.
Jakarta LavAni mampu menjaga keunggulan hingga lima poin di pertengahan set dengan skor 15-10. Namun Jakarta Bhayangkara Presisi lagi-lagi memanfaatkan serve error yang ditunjukkan pemain Jakarta LavAni dan mencatatkan empat poin berturut-turut untuk membalikkan keadaan 20-19.
Kejar mengejar poin terus terjadi di penghujung laga, namun Jakarta Bhayangkara Presisi mampu mengunci set keempat dengan kemenangan 25-23.
Dengan kemenangan ini, membuat Jakarta Bhayangkara Presisi sukses membalaskan dendam di dua partai final sebelumnya, usai takluk dua kali berturut-turut atas Jakarta LavAni.
Dengan nama Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta Bhayangkara Presisi meraih gelar juara Proliga dua kali. Tambahan gelar juara Proliga musim ini, maka membuat Jakarta Bhayangkara Presisi mengamankan tiga gelar sepanjang sejarah.
Sedangkan ini menjadi kekalahan perdana Jakarta LavAni di babak final, usai mencatatkan dua kemenangan dari tiga babak final di tiga musim berturut-turut. Kekalahan ini juga memupus harapan tim asuhan Nicholas Vives tersebut untuk mencatat sejarah sebagai tim pertama yang juara tiga kali berturut-turut.