Makassar (ANTARA) - Tim Penggerak PKK mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dengan menyasar 1,2 juta anak.
Penjabat Ketua TP PKK Sulsel Ninuk Triyanti Zudan di Makassar, Selasa, mengatakan PIN Polio 2024 dilaksanakan dalam dua putaran yakni putaran pertama digelar mulai hari ini dan putaran kedua mulai 6 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, PIN ini merupakan salah satu upaya pencegahan agar anak-anak terhindar dari penyakit polio. Meskipun Sulsel sejak tahun 2014 sudah dinyatakan sebagai provinsi bebas polio, namun harus tetap diwaspadai.
Apalagi, kata Ninuk Zudan, akhir-akhir ini ada kejadian luar biasa (KLB), di mana pada 2022 - 2024 kasus polio ditemukan di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Hingga saat ini status KLB tersebut belum dicabut dan masih dalam tahap pelaporan.
"Ini adalah upaya responsif dan strategis agar vaksin polio dilakukan secara masif dengan cakupan tinggi dan merata. Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskan pelaksanaan PIN Polio ini dengan target 100 persen," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengatakan, PIN Polio dilaksanakan secara serentak di 24 kabupaten kota mulai hari ini dengan target cakupan 100 persen. Upaya ini untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah.
"Polio menyebabkan kelumpuhan permanen, sehingga harus menjadi perhatian bersama. Sasaran kita adalah anak-anak usia hingga delapan tahun," kata Ishaq Iskandar.
Penjabat Ketua TP PKK Sulsel Ninuk Triyanti Zudan di Makassar, Selasa, mengatakan PIN Polio 2024 dilaksanakan dalam dua putaran yakni putaran pertama digelar mulai hari ini dan putaran kedua mulai 6 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, PIN ini merupakan salah satu upaya pencegahan agar anak-anak terhindar dari penyakit polio. Meskipun Sulsel sejak tahun 2014 sudah dinyatakan sebagai provinsi bebas polio, namun harus tetap diwaspadai.
Apalagi, kata Ninuk Zudan, akhir-akhir ini ada kejadian luar biasa (KLB), di mana pada 2022 - 2024 kasus polio ditemukan di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Hingga saat ini status KLB tersebut belum dicabut dan masih dalam tahap pelaporan.
"Ini adalah upaya responsif dan strategis agar vaksin polio dilakukan secara masif dengan cakupan tinggi dan merata. Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskan pelaksanaan PIN Polio ini dengan target 100 persen," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengatakan, PIN Polio dilaksanakan secara serentak di 24 kabupaten kota mulai hari ini dengan target cakupan 100 persen. Upaya ini untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah.
"Polio menyebabkan kelumpuhan permanen, sehingga harus menjadi perhatian bersama. Sasaran kita adalah anak-anak usia hingga delapan tahun," kata Ishaq Iskandar.