Makassar (ANTARA) -
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin memaparkan strategi transisi energi dan komitmen PLN dalam mendukung net zero emission (NZE) pada 2060.

Andy, melalui keterangan resminya di Makassar, Sulsel, Rabu, menyebut strategi itu seperti melakukan dekarbonisasi batu bara dan gas, meningkatkan kapasitas EBT dan sistem pendukungnya, serta mengembangkan green ecosystem.
 
"Langkah tersebut merupakan program inisiatif agar NZE 2060 dapat terwujud," ujar Andy pada Seminar Nasional Teknik Elektro (Semnastek) 2024 dengan tema "Tantangan Kebijakan, Teknologi, dan Stabilitas Energi Baru Terbarukan" yang digelar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo dan Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI) Regional IV di Kota Kendari.

Menurut dia, PLN berkomitmen mempercepat transisi energi Indonesia dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

Hal tersebut merupakan dukungan terhadap pemerintah yang telah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen di tahun 2030 dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
 
Andy menyampaikan bahwa bauran EBT di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) adalah sebesar 45,78 persen, yang mana hal ini sudah cukup besar, melampaui dari target nasional yaitu sebesar 23 persen mulai 2025.
 
Tidak hanya itu, Andy merinci, PLN di Regional Sulawesi sendiri juga sudah menerapkan beberapa program transisi energi di antaranya smart grid di dua subsistem yaitu Selayar dan Tahuna, 30 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) PLN UID Sulselrabar di 22 lokasi, serta layanan Renewable Energy Certificate (REC) di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar yang mencapai 35.452 unit atau setara 35.452 megawatt hour (MWh).

"Komitmen tersebut telah tertuang dalam program transformasi PLN di mana aspirasi green menjadi semangat untuk menghadirkan energi ramah lingkungan," ujar Andy.
 
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Edward Ngii menyampaikan bahwa seminar nasional kolaborasi dan sharing ilmu pengetahuan dengan PLN menjadi peluang emas untuk saling memperkuat jejaring institusi dan meningkatkan pendidikan teknik elektro.
 
"Kegiatan ini mempercepat lahirnya inovasi baru. Dari diskusi dan pertukaran ide yang terjadi, kami yakin akan muncul gagasan-gagasan brilian yang dapat memajukan industri dan teknologi di Indonesia. Oleh karenanya, manfaat dari kegiatan ini sangat besar sekali," ujar Edward.
 
Ia juga mengungkapkan materi yang disampaikan akan memberikan pencerahan baru terkait arah pengembangan EBT ke depannya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024