Balikpapan (ANTARA) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Layang 635 menolong empat nelayan korban kebakaran kapal nelayan yang terjadi di Perairan Muara Pegah, Kabupaten Kutai Kartanegara, kawasan Selat Makassar, dievakuasi ke Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
"Kami sedang melaksanakan Operasi Tri Dharma 01 untuk patroli di Perairan Muara Pegah," kata Kepala Staf Gugus Tempur Laut Koarmada (Guspurla) II Kolonel Laut (P) Yosafat Indarto, saat ditemui di Dermaga Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Senin dini hari.
Dalam patroli tersebut, prajurit yang berada di bagian belakang KRI Layang melihat sebuah kapal terbakar tidak jauh dari kapalnya.
Ia mengaku tidak mengetahui persis kronologis awal kebakaran, namun saat itu pukul 00.15 Wita, pihaknya menerima laporan ada kapal yang terbakar.
Setelah menerima laporan tersebut, kru atau prajurit KRI Layang langsung menggelar operasi sekoci untuk menindaklanjuti kapal yang terbakar tersebut.
"Setibanya di sana, sekoci kami menemukan empat korban, keempatnya sudah berada di air dan kapalnya habis terbakar," katanya.
Kemudian, keempatnya dinaikkan ke sekoci dan dibawa menuju KRI Layang yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi kejadian. Dari empat korban tersebut, satu diantaranya kondisinya sudah mulai lemah.
"Sampai di KRI Layang, tim sempat melakukan pertolongan pertama, tapi satu orang yang kondisinya lemah tersebut tidak tertolong lagi dan meninggal dunia," ujarnya.
Selanjutnya, KRI Layang memutuskan membawa korban menuju Kota Balikpapan sambil berkoordinasi dengan Lanal, kemudian diteruskan ke Basarnas, Polres Balikpapan, dan unsur terkait lain.
Berdasarkan pantauan langsung, kapal perang jenis kapal cepat kelas Todak (diambil dari nama ikan todak) milik TNI AL tersebut, mulai terlihat di Dermaga Pelabuhan Semayang Balikpapan pukul 04.10 Wita.
Di dermaga sudah bersiap personel dari Lanal, Basarnas, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Balikpapan, dan unsur terkait lainnya.
Kapal bersandar 10 menit kemudian, lantas tiga orang korban yang selamat langsung dibopong oleh Tim SAR ke dermaga sebelum dimasukkan ke dalam mobil polisi.
"Berdasarkan dari keterangan mereka yang selamat, mereka berlayar dari Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara," kata Indarto.
Korban meninggal dunia langsung dimasukkan ke dalam kantung mayat dan dibawa oleh mobil ambulans menuju Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan.
"Kami sedang melaksanakan Operasi Tri Dharma 01 untuk patroli di Perairan Muara Pegah," kata Kepala Staf Gugus Tempur Laut Koarmada (Guspurla) II Kolonel Laut (P) Yosafat Indarto, saat ditemui di Dermaga Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Senin dini hari.
Dalam patroli tersebut, prajurit yang berada di bagian belakang KRI Layang melihat sebuah kapal terbakar tidak jauh dari kapalnya.
Ia mengaku tidak mengetahui persis kronologis awal kebakaran, namun saat itu pukul 00.15 Wita, pihaknya menerima laporan ada kapal yang terbakar.
Setelah menerima laporan tersebut, kru atau prajurit KRI Layang langsung menggelar operasi sekoci untuk menindaklanjuti kapal yang terbakar tersebut.
"Setibanya di sana, sekoci kami menemukan empat korban, keempatnya sudah berada di air dan kapalnya habis terbakar," katanya.
Kemudian, keempatnya dinaikkan ke sekoci dan dibawa menuju KRI Layang yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi kejadian. Dari empat korban tersebut, satu diantaranya kondisinya sudah mulai lemah.
"Sampai di KRI Layang, tim sempat melakukan pertolongan pertama, tapi satu orang yang kondisinya lemah tersebut tidak tertolong lagi dan meninggal dunia," ujarnya.
Selanjutnya, KRI Layang memutuskan membawa korban menuju Kota Balikpapan sambil berkoordinasi dengan Lanal, kemudian diteruskan ke Basarnas, Polres Balikpapan, dan unsur terkait lain.
Berdasarkan pantauan langsung, kapal perang jenis kapal cepat kelas Todak (diambil dari nama ikan todak) milik TNI AL tersebut, mulai terlihat di Dermaga Pelabuhan Semayang Balikpapan pukul 04.10 Wita.
Di dermaga sudah bersiap personel dari Lanal, Basarnas, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Balikpapan, dan unsur terkait lainnya.
Kapal bersandar 10 menit kemudian, lantas tiga orang korban yang selamat langsung dibopong oleh Tim SAR ke dermaga sebelum dimasukkan ke dalam mobil polisi.
"Berdasarkan dari keterangan mereka yang selamat, mereka berlayar dari Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara," kata Indarto.
Korban meninggal dunia langsung dimasukkan ke dalam kantung mayat dan dibawa oleh mobil ambulans menuju Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan.