Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tengah berupaya membuka akses transportasi laut dari Mamuju ke Surabaya Jawa Timur atau sebaliknya, agar ada kemudahan distribusi barang kebutuhan pokok maupun barang dagangan.
"Pemerintah akan membangun akses transportasi laut menuju Surabaya agar distribusi barang dapat menjadi lancar dan akan berdampak bagi pembangunan daerah," kata Pejabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan akses transportasi laut Mamuju-Surabaya merupakan program prioritas Pemprov Sulbar, untuk memenuhi kebutuhan barang dari Surabaya tanpa harus melalui Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Hasil bumi dan komoditi lainnya juga akan disiapkan agar dapat didistribusikan dan dipasarkan ke Pulau Jawa melalui Surabaya. Dengan begitu ekonomi Sulbar akan tumbuh karena masyarakatnya akan lebih mudah memasarkan hasil buminya," katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa selain Surabaya, Pemprov Sulbar juga berupaya membuka akses transportasi laut ke ibu kota negara (IKN) di Pulau Kalimantan.
Pemprov Sulbar juga akan berupaya meningkatkan fasilitas pelabuhan Belang-Belang Kabupaten Mamuju, dengan membangun pelabuhan kontainer agar dapat mendukung distribusi bahan pangan dari Sulbar menuju IKN, maupun ke. Pulau Jawa serta mendukung ekspor impor.
"Pemprov Sulbar telah meminta dukungan pemerintah pusat untuk dibangunkan pelabuhan kontainer karena sudah menjadi kebutuhan daerah dalam membangun ekonomi," ujarnya.
Ia menambahkan, Pelabuhan Belang-Belang yang dimiliki Sulbar saat ini memiliki kapasitas tampung sekitar 10.000 ton dengan panjang dermaga sekitar 101 meter dan lebar sekitar 15 meter, yang akan terus dikembangkan dan ditingkatkan fasilitasnya hingga terbangun pelabuhan kontainer.
"Pemerintah akan membangun akses transportasi laut menuju Surabaya agar distribusi barang dapat menjadi lancar dan akan berdampak bagi pembangunan daerah," kata Pejabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan akses transportasi laut Mamuju-Surabaya merupakan program prioritas Pemprov Sulbar, untuk memenuhi kebutuhan barang dari Surabaya tanpa harus melalui Makassar Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Hasil bumi dan komoditi lainnya juga akan disiapkan agar dapat didistribusikan dan dipasarkan ke Pulau Jawa melalui Surabaya. Dengan begitu ekonomi Sulbar akan tumbuh karena masyarakatnya akan lebih mudah memasarkan hasil buminya," katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa selain Surabaya, Pemprov Sulbar juga berupaya membuka akses transportasi laut ke ibu kota negara (IKN) di Pulau Kalimantan.
Pemprov Sulbar juga akan berupaya meningkatkan fasilitas pelabuhan Belang-Belang Kabupaten Mamuju, dengan membangun pelabuhan kontainer agar dapat mendukung distribusi bahan pangan dari Sulbar menuju IKN, maupun ke. Pulau Jawa serta mendukung ekspor impor.
"Pemprov Sulbar telah meminta dukungan pemerintah pusat untuk dibangunkan pelabuhan kontainer karena sudah menjadi kebutuhan daerah dalam membangun ekonomi," ujarnya.
Ia menambahkan, Pelabuhan Belang-Belang yang dimiliki Sulbar saat ini memiliki kapasitas tampung sekitar 10.000 ton dengan panjang dermaga sekitar 101 meter dan lebar sekitar 15 meter, yang akan terus dikembangkan dan ditingkatkan fasilitasnya hingga terbangun pelabuhan kontainer.