Makassar (ANTARA) - Penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai Rp187,28 miliar yang disalurkan kepada 33.229 debitur hingga 31 Agustus 2024.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan Supendi di Makassar, Minggu, mengatakan skema terbanyak yang diambil debitur di Sulsel adalah skema kelompok dengan penyalur terbanyak dari Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Penyaluran hingga periode 31 Agustus 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan minus 8,50 persen (yoy)," ujarnya.
Supendi mengatakan pada Agustus 2023, penyaluran UMi mencapai Rp204,68 miliar berbanding Rp187,28 miliar pada Agustus 2024.
Ia menyebutkan berdasarkan data saat ini nilai penyaluran UMi didominasi di wilayah Kota Makassar.
Adapun penyaluran UMi selain PNM yang menjadi penyalur terbanyak pertama yakni Pegadaian yang telah menyalurkan Rp27,90 miliar kepada 2.663 debitur.
Kemudian disusul Koperasi Mitra Dhuafa dengan berhasil menyalurkan Rp10,92 miliar (2.568 debitur), selanjutnya BAV menyalurkan Rp5,72 miliar (1.224 debitur) dan KSPPS BMT AL Amanah Sinjai menyalurkan Rp200 juta lebih (24 debitur) serta KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera yang berhasil salurkan Rp20 juta kepada satu orang debitur.
Sementara untuk jenis sektor usaha penyaluran tersebut didominasi oleh perdagangan besar dan eceran dengan jumlah Rp186,45 miliar disusul jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya sebesar Rp520 juta.
"Yang terakhir itu pada sektor jasa pendidikan penyaluran sebesar Rp240 juta dan jasa industri pengolahan sebesar Rp70 juta. Total keseluruhan yang disalurkan adalah Rp187,28 miliar," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penyaluran kredit Ultra Mikro di Sulsel capai Rp187,28 miliar
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan Supendi di Makassar, Minggu, mengatakan skema terbanyak yang diambil debitur di Sulsel adalah skema kelompok dengan penyalur terbanyak dari Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Penyaluran hingga periode 31 Agustus 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan minus 8,50 persen (yoy)," ujarnya.
Supendi mengatakan pada Agustus 2023, penyaluran UMi mencapai Rp204,68 miliar berbanding Rp187,28 miliar pada Agustus 2024.
Ia menyebutkan berdasarkan data saat ini nilai penyaluran UMi didominasi di wilayah Kota Makassar.
Adapun penyaluran UMi selain PNM yang menjadi penyalur terbanyak pertama yakni Pegadaian yang telah menyalurkan Rp27,90 miliar kepada 2.663 debitur.
Kemudian disusul Koperasi Mitra Dhuafa dengan berhasil menyalurkan Rp10,92 miliar (2.568 debitur), selanjutnya BAV menyalurkan Rp5,72 miliar (1.224 debitur) dan KSPPS BMT AL Amanah Sinjai menyalurkan Rp200 juta lebih (24 debitur) serta KSPPS BMT Nusa Ummat Sejahtera yang berhasil salurkan Rp20 juta kepada satu orang debitur.
Sementara untuk jenis sektor usaha penyaluran tersebut didominasi oleh perdagangan besar dan eceran dengan jumlah Rp186,45 miliar disusul jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya sebesar Rp520 juta.
"Yang terakhir itu pada sektor jasa pendidikan penyaluran sebesar Rp240 juta dan jasa industri pengolahan sebesar Rp70 juta. Total keseluruhan yang disalurkan adalah Rp187,28 miliar," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penyaluran kredit Ultra Mikro di Sulsel capai Rp187,28 miliar