Makassar (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar The 3rd International Conference of Environment & Sustainable Development yang membahas tentang lingkungan dan pembangunan keberlanjutan.
Ketua Panitia Dr Irmawati dalam keterangannya di Makassar, Kamis, menyampaikan bahwa tujuan konferensi internasional ini untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan peran teknologi hijau dalam pengelolaan sumber daya alam guna mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Ia menjelaskan, konferensi ini diselenggarakan sebagai respons terhadap tantangan kritis yang dihadapi lingkungan akibat aktivitas manusia, serta untuk menggali inovasi terbaru yang dapat membantu memulihkan dan melestarikan lingkungan.
Dengan mengangkat topik-topik terkini terkait teknologi hijau, acara ini menjadi platform bagi para peneliti, praktisi, dan akademisi dalam berbagi pengetahuan dan solusi berkelanjutan yang dapat diimplementasikan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan di era teknologi yang terus berkembang.
"Kami berharap konferensi ini dapat memberikan wawasan yang mendalam dan berguna bagi para peserta, baik dari segi keilmuan maupun aplikasi praktis di lapangan," ujar Irmawati.
Sementara itu, Ketua LPPM Universitas Hasanuddin Prof Nasrum Massi, menyatakan tema yang diangkat pada tahun ini, yakni teknologi hijau sangat relevan dengan isu-isu global saat ini.
"Tema ini sangat penting, terutama dalam konteks tantangan yang kita hadapi, seperti masalah keberlanjutan lingkungan. Semoga diskusi yang berlangsung dapat melahirkan solusi yang bermanfaat dan berdampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta perlindungan lingkungan hidup," ujarnya.
Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa berharap konferensi ini dapat menjadi platform yang bermanfaat untuk berbagi inovasi, pengetahuan, dan pengalaman di antara akademisi dan peneliti. Semua peserta didorong untuk terlibat aktif dalam diskusi dan menjajaki peluang kolaborasi.
"Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan kita dan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan," katanya.
Konferensi ini dihadiri 262 peserta, dengan 244 makalah yang diajukan. Dari jumlah tersebut, 218 makalah telah dipilih untuk dipresentasikan, baik secara lisan maupun poster, yang dibagi ke dalam delapan tema.
Delapan tema itu yaitu Pertanian Hijau (17,43 persen), Biodiversitas dan Sumber Daya Alam (23,85 persen), Bioteknologi (8,72 persen), Ilmu Kesehatan (15,14 persen), Teknik Hijau (10,55 persen), Energi Terbarukan (2,29 persen), Penilaian Risiko Lingkungan (10,1 persen), dan Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (11,93 persen).
Adapun pembicara undangan yang hadir antara lain Prof. Eiji Nawata dari Universitas Kyoto, Jepang, Prof Luo Pingping dari Universitas Chang'an, China, Amanda Pomeroy Stevens dari JSI Amerika Serikat, Assoc Prof Dr Noor Hana dari Universiti Sains Malaysia, serta Prof Suharman Hamzah dari Universitas Hasanuddin, Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LPPM Unhas gelar konferensi internasional lingkungan berkelanjutan
Ketua Panitia Dr Irmawati dalam keterangannya di Makassar, Kamis, menyampaikan bahwa tujuan konferensi internasional ini untuk mengeksplorasi dan mendiskusikan peran teknologi hijau dalam pengelolaan sumber daya alam guna mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Ia menjelaskan, konferensi ini diselenggarakan sebagai respons terhadap tantangan kritis yang dihadapi lingkungan akibat aktivitas manusia, serta untuk menggali inovasi terbaru yang dapat membantu memulihkan dan melestarikan lingkungan.
Dengan mengangkat topik-topik terkini terkait teknologi hijau, acara ini menjadi platform bagi para peneliti, praktisi, dan akademisi dalam berbagi pengetahuan dan solusi berkelanjutan yang dapat diimplementasikan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan di era teknologi yang terus berkembang.
"Kami berharap konferensi ini dapat memberikan wawasan yang mendalam dan berguna bagi para peserta, baik dari segi keilmuan maupun aplikasi praktis di lapangan," ujar Irmawati.
Sementara itu, Ketua LPPM Universitas Hasanuddin Prof Nasrum Massi, menyatakan tema yang diangkat pada tahun ini, yakni teknologi hijau sangat relevan dengan isu-isu global saat ini.
"Tema ini sangat penting, terutama dalam konteks tantangan yang kita hadapi, seperti masalah keberlanjutan lingkungan. Semoga diskusi yang berlangsung dapat melahirkan solusi yang bermanfaat dan berdampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta perlindungan lingkungan hidup," ujarnya.
Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa berharap konferensi ini dapat menjadi platform yang bermanfaat untuk berbagi inovasi, pengetahuan, dan pengalaman di antara akademisi dan peneliti. Semua peserta didorong untuk terlibat aktif dalam diskusi dan menjajaki peluang kolaborasi.
"Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan kita dan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan," katanya.
Konferensi ini dihadiri 262 peserta, dengan 244 makalah yang diajukan. Dari jumlah tersebut, 218 makalah telah dipilih untuk dipresentasikan, baik secara lisan maupun poster, yang dibagi ke dalam delapan tema.
Delapan tema itu yaitu Pertanian Hijau (17,43 persen), Biodiversitas dan Sumber Daya Alam (23,85 persen), Bioteknologi (8,72 persen), Ilmu Kesehatan (15,14 persen), Teknik Hijau (10,55 persen), Energi Terbarukan (2,29 persen), Penilaian Risiko Lingkungan (10,1 persen), dan Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (11,93 persen).
Adapun pembicara undangan yang hadir antara lain Prof. Eiji Nawata dari Universitas Kyoto, Jepang, Prof Luo Pingping dari Universitas Chang'an, China, Amanda Pomeroy Stevens dari JSI Amerika Serikat, Assoc Prof Dr Noor Hana dari Universiti Sains Malaysia, serta Prof Suharman Hamzah dari Universitas Hasanuddin, Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LPPM Unhas gelar konferensi internasional lingkungan berkelanjutan