Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin mendorong pengembangan tanaman hortikultura di Kabupaten Mamasa sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan di daerah itu.
"Setelah melihat besarnya potensi hortikultura di Kecamatan Nosu Kabupaten Mamasa, saya optimistis swasembada pangan di Sulbar dapat terwujud," kata Bahtiar, saat mengunjungi salah satu lahan perkebunan hortikultura di Kecamatan Nosu Kabupaten Mamasa, Kamis.
Pada kunjungan tersebut, Bahtiar turut didampingi Penjabat Bupati Mamasa Muhammad Zain dan Camat Nosu Yuliana.
Perkebunan yang dikunjungi adalah kebun kentang dan kol.
Ia menyampaikan bahwa kentang merupakan komoditi yang paling stabil, dengan harga di kisaran Rp35 ribu per kilogram
"Harga kentang ini jarang turun sampai Rp25 ribu dan relatif stabil di harga Rp35 ribu per kilogram," ujarnya.
Bahtiar merekomendasikan agar para petani di daerah itu, khususnya di Kecamatan Nosu mengembangkan komoditi kentang.
Namun, untuk lebih maksimal produksinya harus lebih besar dan berkelanjutan.
"Kontinuitas produksi ini penting. Tanpa kontinuitas, bisnisnya tidak akan berjalan. Jadi harus jelas produksinya, petaninya dan hamparannya juga harus jelas datanya," terang Bahtiar.
Ia juga memberi alternatif bagi petani agar memanfaatkan skema kredit usaha rakyat (KUR) untuk mengelola lahan perkebunan berskala besar.
"Berdaulat pangan secepat-cepatnya hanya bisa dilakukan dengan permodalan yang cukup. Permodalan menjadi penting menciptakan pengusaha kecil, dan bisa mendorong tumbuhnya pengusaha olahan, baik dari kentang, bawang dan lainnya," jelas Bahtiar.
Sementara itu, Oktovianus salah seorang petani di Kecamatan Nosu merasa bersyukur dengan kehadiran Penjabat Gubernur dan Penjabat Bupati Mamasa di perkebunan miliknya.
"Para petani di Kecamatan Nosu ini membutuhkan bibit, alat pertanian dan pemasaran. Dengan kunjungan pak Penjabat Gubernur dan Penjabat Bupati melihat langsung perkebunan kami semoga ke depan bisa lebih berkembang," kata Oktavianus.
"Setelah melihat besarnya potensi hortikultura di Kecamatan Nosu Kabupaten Mamasa, saya optimistis swasembada pangan di Sulbar dapat terwujud," kata Bahtiar, saat mengunjungi salah satu lahan perkebunan hortikultura di Kecamatan Nosu Kabupaten Mamasa, Kamis.
Pada kunjungan tersebut, Bahtiar turut didampingi Penjabat Bupati Mamasa Muhammad Zain dan Camat Nosu Yuliana.
Perkebunan yang dikunjungi adalah kebun kentang dan kol.
Ia menyampaikan bahwa kentang merupakan komoditi yang paling stabil, dengan harga di kisaran Rp35 ribu per kilogram
"Harga kentang ini jarang turun sampai Rp25 ribu dan relatif stabil di harga Rp35 ribu per kilogram," ujarnya.
Bahtiar merekomendasikan agar para petani di daerah itu, khususnya di Kecamatan Nosu mengembangkan komoditi kentang.
Namun, untuk lebih maksimal produksinya harus lebih besar dan berkelanjutan.
"Kontinuitas produksi ini penting. Tanpa kontinuitas, bisnisnya tidak akan berjalan. Jadi harus jelas produksinya, petaninya dan hamparannya juga harus jelas datanya," terang Bahtiar.
Ia juga memberi alternatif bagi petani agar memanfaatkan skema kredit usaha rakyat (KUR) untuk mengelola lahan perkebunan berskala besar.
"Berdaulat pangan secepat-cepatnya hanya bisa dilakukan dengan permodalan yang cukup. Permodalan menjadi penting menciptakan pengusaha kecil, dan bisa mendorong tumbuhnya pengusaha olahan, baik dari kentang, bawang dan lainnya," jelas Bahtiar.
Sementara itu, Oktovianus salah seorang petani di Kecamatan Nosu merasa bersyukur dengan kehadiran Penjabat Gubernur dan Penjabat Bupati Mamasa di perkebunan miliknya.
"Para petani di Kecamatan Nosu ini membutuhkan bibit, alat pertanian dan pemasaran. Dengan kunjungan pak Penjabat Gubernur dan Penjabat Bupati melihat langsung perkebunan kami semoga ke depan bisa lebih berkembang," kata Oktavianus.