Mamuju (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat menjalani proses rekredensialing oleh BPJS Kesehatan sebagai upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan pada rumah sakit milik pemerintah setempat.
Direktur RSUD Sulbar dr Marintani Erna Dochri, di Mamuju, Sabtu mengatakan, rekredensialing itu sangat penting bagi setiap rumah sakit sebagai momentum menyamakan persepsi dengan BPJS Kesehatan.
"Rekredensialing juga sangat penting dalam memastikan mutu dan syarat pelayanan di rumah sakit agar tetap sesuai dengan standar dan kebutuhan masyarakat, baik peserta BPJS maupun masyarakat pelanggan rumah sakit dalam skala besar," kata Merintani.
Ia berharap, melalui proses rekredensialing tersebut, RSUD Sulbar dapat terus meningkatkan perannya sebagai fasilitas kesehatan rujukan yang profesional, terpercaya dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sulbar.
"Terima kasih atas dukungan semua pihak, terutama kepada BPJS Kesehatan, tenaga kesehatan serta seluruh masyarakat. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus terjalin demi terwujudnya layanan kesehatan yang berkualitas dan merata," ujar Merintani.
Sementara, Ketua Tim Rekredensialing BPJS Kesehatan Mamuju Marinus Hardi Sampeliling menyampaikan, proses rekredensilaing itu hampir sama dengan tahun sebelumnya, yaitu menelusuri terkait secara administrasi, dokumentasi termasuk sarana dan prasarana, mengunjungi seluruh rumah sakit dari ruangan ke ruangan.
Setelah pelaksanaan proses rekredensialaing kata Marinus, akan dilakukan pertemuan pembahasan terkait hasil dari visitasi yang telah dilakukan bersama Dinas Kesehatan kabupaten, provinsi dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi)
Selanjutnya, akan melaksanakan penyampaian hasil dari rekredensialing di seluruh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan serta menyampaikan secara tertulis setelah mengetahui nilainya dan akan direkomendasikan untuk bekerja sama di tahun 2025.
"Setelah itu, akan dilakukan sosialisasi kembali terkait draf PKS untuk tahun 2025, kemudian dilanjutkan dengan telusur di ruang rawat inap, rawat jalan dan ruang pelayanan penunjang," terang Marinus.
Saat ini kata Marinus yang juga menjabat Kepala Bagian Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Cabang Mamuju itu, fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut masih dalam proses ditingkat pusat.
Rekredensialing merupakan evaluasi ulang yang sangat penting untuk memastikan kualitas layanan kesehatan yang diberikan.
Proses ini membantu rumah sakit untuk terus menjaga mutu layanan, mendorong perbaikan berkesinambungan, dan menghindari fasilitas kesehatan yang tidak memenuhi standar.
Direktur RSUD Sulbar dr Marintani Erna Dochri, di Mamuju, Sabtu mengatakan, rekredensialing itu sangat penting bagi setiap rumah sakit sebagai momentum menyamakan persepsi dengan BPJS Kesehatan.
"Rekredensialing juga sangat penting dalam memastikan mutu dan syarat pelayanan di rumah sakit agar tetap sesuai dengan standar dan kebutuhan masyarakat, baik peserta BPJS maupun masyarakat pelanggan rumah sakit dalam skala besar," kata Merintani.
Ia berharap, melalui proses rekredensialing tersebut, RSUD Sulbar dapat terus meningkatkan perannya sebagai fasilitas kesehatan rujukan yang profesional, terpercaya dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sulbar.
"Terima kasih atas dukungan semua pihak, terutama kepada BPJS Kesehatan, tenaga kesehatan serta seluruh masyarakat. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus terjalin demi terwujudnya layanan kesehatan yang berkualitas dan merata," ujar Merintani.
Sementara, Ketua Tim Rekredensialing BPJS Kesehatan Mamuju Marinus Hardi Sampeliling menyampaikan, proses rekredensilaing itu hampir sama dengan tahun sebelumnya, yaitu menelusuri terkait secara administrasi, dokumentasi termasuk sarana dan prasarana, mengunjungi seluruh rumah sakit dari ruangan ke ruangan.
Setelah pelaksanaan proses rekredensialaing kata Marinus, akan dilakukan pertemuan pembahasan terkait hasil dari visitasi yang telah dilakukan bersama Dinas Kesehatan kabupaten, provinsi dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi)
Selanjutnya, akan melaksanakan penyampaian hasil dari rekredensialing di seluruh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan serta menyampaikan secara tertulis setelah mengetahui nilainya dan akan direkomendasikan untuk bekerja sama di tahun 2025.
"Setelah itu, akan dilakukan sosialisasi kembali terkait draf PKS untuk tahun 2025, kemudian dilanjutkan dengan telusur di ruang rawat inap, rawat jalan dan ruang pelayanan penunjang," terang Marinus.
Saat ini kata Marinus yang juga menjabat Kepala Bagian Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Cabang Mamuju itu, fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut masih dalam proses ditingkat pusat.
Rekredensialing merupakan evaluasi ulang yang sangat penting untuk memastikan kualitas layanan kesehatan yang diberikan.
Proses ini membantu rumah sakit untuk terus menjaga mutu layanan, mendorong perbaikan berkesinambungan, dan menghindari fasilitas kesehatan yang tidak memenuhi standar.