Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar berjanji akan menata ulang kampung Sapiria di Jalan Tinumbu, Kelurahan Lembo, pascakebakaran yang menghanguskan 195 rumah milik warga.

"Setelah kebutuhan dasar tuntas, dilanjukan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan. Rekonstruksi bangunan harus mampu menopang hidup secara layak, dengan ketersediaan akses, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujar Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal saat mengunjungi korban kebakaran di Makassar, Selasa.

Dalam musibah kebakaran itu, sebanyak 195 rumah ludes dilahap si jago merah dimana ada sekitar 296 kepala keluarga (KK) dan 1.193 jiwa yang menjadi korban kebakaran.

Musibah kebakaran yang terjadi pada Jumat 29 Agustus 2014 itu juga merupakan kebakaran terbesar yang terjadi di tahun ini dan menjadi duka bagi warga serta pemerintah.

Ia mengatakan, dalam rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan dilakukan nanti, butuh kesadaran warga akan pentingnya beberapa akses seperti jalan dan disesuaikan dengan "residence village" atau kampung tangguh.

"Jika tidak ada akses jalan yang dapat dilalui kendaraan roda empat, peningkatan kesejahteraan sebagai salah satu masalah sosial juga sulit tertangani," lanjutnya.

Sementara itu, Camat Tallo Hasan Sulaiman yang hadir mendampingi Deng Ical, mengatakan, kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, sementara ini masih bisa terpenuhi.

"kami pun telah melakukan tudang sipulung bersama masyarakat korban kebakaran untuk merembukkan akan seperti apa pemukiman yang mereka inginkan," ucapnya.

Hasan menambahkan, sejak hari pertama pascakebakaran, sejumlah pihak sudah turun membantu, seperti dinas sosial dengan dapur umum, Dinas Kesehatan dengan pos kesehatan, BPBD dengan tenda penampungan, dan PDAM dalam penyediaan sarana air bersih, dan bantuan dari warga dan pengusaha, serta TNI.

"Namun masih begitu banyak kebutuhan warga yang harus terpenuhi, setelah kebakaran, termasuk keinginan untuk membangun kembali tempat tinggal mereka," ujar Hasan.

Sementara itu, sebagian warga yang tidak mau terlalu lama bersedih di tenda bencana, ada yang sibuk menjejak puing-puing rumah mereka, mengungsi, dan ada pula yang memilih tinggal di atas lahan bekas bangunan rumah mereka dengan memasang tenda terpal. FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024