Makassar (ANTARA) - General Manajer PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Budiono mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap potensi bahaya listrik akibat banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.
"Masyarakat harus lebih berhati-hati saat banjir seperti sekarang, seperti kabel listrik yang terkena air atau perangkat listrik yang basah, ini bisa menimbulkan potensi bahaya listrik," katanya di Makassar, Rabu.
Dia mengimbau masyarakat agar memastikan semua instalasi listrik dan peralatan elektronik telah kering dan aman sebelum dinyalakan untuk menghindari korsleting listrik.
Budiono menyebut PLN berkomitmen untuk mempercepat pemulihan dan meminimalkan gangguan pada layanan listrik.
"Keselamatan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas utama kami, dan kami akan terus memberikan informasi serta dukungan yang diperlukan selama proses pemulihan ini," kata Budiono.
Intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa (11/2) di sejumlah wilayah, yaitu Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros, dan Soppeng, menyebabkan wilayah tersebut terendam banjir, terkena longsor, dan jaringan listrik tertimpa pohon tumbang.
Hal ini sesuai dengan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar yang mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berlaku dari 12–14 Februari 2025 dan berlaku 24 jam.
Kendati demikian, kondisi tersebut tidak menyurutkan upaya petugas PLN dalam memastikan pasokan listrik masyarakat kembali lancar.