Mamuju (ANTARA) - Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menggelar sosialisasi anti-korupsi yang diikuti para kepala desa dan perangkat desa, tokoh masyarakat serta warga di daerah itu.

"Sosialisasi anti-korupsi ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran pemerintah dan masyarakat desa mengenai pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik," kata Wakil Kepala Polresta Mamuju Ajun Komisaris Besar Polisi Arianto, Rabu.

Selain para kepala desa dan perangkat desa, tokoh masyarakat dan warga setempat, sosialisasi itu juga dihadiri Kepala Inspektorat Mamuju Muhammad Yani dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Mamuju Antonius.

Sosialisasi anti-korupsi tersebut meliputi, materi tentang jenis-jenis pungutan liar, prosedur pelaporan jika masyarakat menemukan indikasi korupsi atau pungutan liar serta pemahaman tentang undang-undang tindak pidana korupsi.

Peserta juga diajak berdiskusi mengenai peran aktif masyarakat dalam mendukung pemerintahan yang bersih dan bebas dari pungutan liar.

Arianto menyampaikan bahwa sosialisasi itu merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memberantas pungutan liar dan memperkuat integritas di tingkat pemerintahan kecamatan dan desa.

"Korupsi dapat merusak tatanan masyarakat dan menghambat pembangunan desa," ujar Arianto yang juga sebagai Ketua Satgas Saber Pungli Mamuju.

Wakapolresta juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari praktik pungutan liar.

“Korupsi adalah musuh bersama yang harus kita lawan dengan komitmen dan integritas. Jadi, mari kita bersama-sama melawan dan memberantas korupsi," kata Arianto.

Ia juga mengapresiasi antusiasme warga desa yang sangat mendukung upaya pemberantasan korupsi di wilayah mereka.

"Desa yang bersih dari pungutan liar adalah cerminan masyarakat yang sadar hukum dan berkomitmen untuk membangun wilayahnya secara transparan," kata Arianto.


Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025