Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan tengah mempersiapkan 15.683 calon haji asal delapan provinsi melalui Embarkasi UPG-Makassar ke Arab Saudi untuk pemberangkatan musim haji 1446 H/2025 Masehi.

"Total ada 15.683 calon haji yang akan kita berangkatkan dari Embarkasi UPG-Makassar ke Arab Saudi. Itu semua calon haji dari delapan provinsi," ujarnya.

Ali Yafid mengatakan dari total 15.683 calon haji tersebut, nantinya mereka semua akan dibagi dalam 41 kelompok terbang (kloter).

Dia menyatakan untuk memberangkatkan jamaah haji sebanyak itu, dibutuhkan persiapan yang matang, baik dari sisi teknis pelaksanaan, maupun kelengkapan administrasi jamaah haji, seperti visa haji yang sesegera mungkin dituntaskan.

"Sejumlah persiapan telah kami laksanakan termasuk menggelar rapat koordinasi secara daring dengan diikuti para Kepala Bidang PHU se-Embarkasi UPG-Makassar dari 8 provinsi, serta Kepala UPT Asrama Haji Makassar," katanya.

Menurut Ali Yaifid, rapat koordinasi yang diinisiasi oleh Kabid PHU H. Ikbla Ismail ini sebagai keputusan cerdas untuk mengantisipasi segala hal teknis, dimana penyusunan kloter adalah merupakan dasar atau rujukan dalam pengurusan visa.

“Saya mengapresiasi inisiatif dari Kabid PHU karena sampai saat ini Dirjen PHU Kemenag RI belum mengundang kita untuk penyusunan kloter, sementara pada tanggal 18 nanti pusat akan menerima pengajuan penyusunan visa, sehingga memang penting bagi kita semua untuk melakukan percepatan pembagian kloter untuk embarkasi Makassar,” terangnya.

Ali Yafid menyampaikan, bahwa pada musim haji tahun ini, jamaah haji Embarkasi Makassar akan menggunakan pesawat Boeing 777 dengan kapasitas 393 orang.

“Dengan Boeing 777 ini, berarti jamaah haji Embarkasi Makassar akan diterbangkan dalam 41 kloter, dimana 40 kloter merupakan kloter utuh dan 1 kloter adalah gabungan dari embarkasi lain,” terangnya.

Ali Yafid berharap, dengan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi yang baik dari seluruh provinsi yang tergabung di embarkasi Makassar, pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

Hal senada disampaikan Kabid PHU, H. Ikbal Ismail, bahwa penyusunan kloter ini selain untuk mengantisipasi pengajuan visa pada tanggal 18 Februari, juga untuk mengakomodir saran dan masukan para Kabid PHU dari 8 provinsi mengenai pembagian kloter.

“Kami sudah membuat konsep penyusunan kloter untuk kita diskusikan bersama. Silahkan teman-teman dari provinsi lain memilih duluan. Namun tolong diperhatikan kesanggupan dari layanan akomodasi di asrama haji termasuk jemaah transit dari embarkasi antara yaitu Gorontalo dan Maluku,” ucapnya.

Penyusunan Kloter ini berlangsung sedikit alot, terutama keinginan beberapa provinsi untuk diberangkatkan pada gelombang kedua, seperti Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Tenggara, dengan pertimbangan, efisiensi anggaran dan waktu.

Setelah rapat berlangsung selama 2 jam lebih, akhirnya penyusunan kloter disepakati, dan hasilnya akan dibawa ke Jakarta dalam waktu dekat ini untuk dibahas di Ditjen PHU Kemenag RI.

Diketahui 8 provinsi yang tergabung dalam Embarkasi Makassar, yaitu Sulawesi Selatan dengan 7.272 jemaah, Sulawesi Barat 1.453 jemaah, Sulawesi Tenggara 2.019 jemaah, Gorontalo 978 jemaah, Maluku 1.086 jemaah, Maluku Utara 1.076 jemaah, Papua 1.076 jemaah dan Papua Barat 723 jemah.


Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025