Makassar (ANTARA) - Yayasan Islamic Center Al-Markaz Al-Islami Makassar, Sulawesi Selatan menggandeng Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel berkomitmen mencetak dai lewat Lomba Dakwah dalam rangkaian Pekan Ekonomi Syariah.
"Sebanyak 35 peserta mengikuti Lomba Dakwah yang diselenggarakan di Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar dalam rangkaian Pekan Ekonomi Syariah yang digelar BI Sulsel," kata koordinator lomba dakwah itu, Farhan Syahrir, di Makassar, Senin.
Dia mengatakan lomba ini bertujuan menggali potensi dakwah di kalangan pelajar dan pesantren, khususnya mencari generasi muda yang memiliki kemampuan berbicara dan menginspirasi orang lain melalui dakwah, terutama berkaitan dengan ekonomi syariah.
Lomba ini diikuti 35 peserta terdiri atas pelajar dan santri dengan rentang usia dari tingkat SD hingga 18 tahun.
Peserta diminta menyampaikan tausiah dengan tema yang telah ditentukan, yaitu upaya memotivasi masyarakat untuk bersedekah dan berinfak.
Farhan mengatakan lomba ini uga memberikan kesempatan bagi pemenang untuk mewakili Sulawesi Selatan pada Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia yang akan diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Wahyu Purnama mengatakan lomba tersebut untuk menggali potensi anak-anak muda, khususnya pelajar, yang memiliki bakat dakwah dengan fokus pada penguatan ekonomi keuangan syariah.
Dia mengungkapkan pentingnya pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, mengingat besarnya jumlah penduduk Muslim di tanah air.
“Potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar. Peran dai dan daiah sangat penting dalam menyebarkan pemahaman tentang ekonomi syariah, sehingga masyarakat dapat menjadikan ekonomi syariah sebagai gaya hidup,” ujar dia.
Selain produk dan jasa ekonomi syariah, katanya, pengembangan sertifikasi halal tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman, tetapi juga mencakup sektor lain, seperti obat-obatan, kosmetik, dan pariwisata halal.
Dengan adanya dai dan daiah yang menyampaikan informasi ini, katanya, masyarakat akan semakin terbuka terhadap produk halal dan ekonomi syariah.
“Dari sisi penawarannya dikembangkan, tapi di sisi masyarakat permintaannya harus dikembangkan juga, masyarakat harus tahu, nah ini yang menyampaikan ke masyarakat adalah dai dan daiah," katanya.