Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan optimistis mampu mengendalikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di daerah itu.

Sekretaris Daerah Kota Makassar Andi Zulkifly saat mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri di Makassar, Selasa, mengatakan, mengendalikan IPH indikatornya dengan pengendalian inflasi agar tetap berada di bawah ambang batas yang ditetapkan.

"Kami di Pemkot Makassar melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) intens memantau kondisi pangan. Tujuannya apa, memastikan harga pangan tetap stabil sehingga inflasi terjaga," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar Alamsyah menjelaskan Pemkot Makassar terus berupaya mengendalikan inflasi di kota ini dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengontrol harga di 12 pasar tradisional dan dua pasar modern.

"Jadi kita memantau harga-harga di pasar-pasar tersebut setiap hari dan memberikan pelaporan tentang perkembangan harga," katanya.

Selain itu, pemkot juga melaksanakan gerakan pangan murah (GPM) untuk mendekatkan pangan di tengah-tengah masyarakat.

GPM itu sendiri dilaksanakan 2-3 kali dalam sepekan, dan pemerintah kota juga memantau kondisi perkembangan harga.

"Jika harga pangan prioritas di pasar-pasar mengalami kenaikan, maka pemerintah kota melakukan intervensi pelaksanaan GPM di sekitar pasar tersebut," paparnya.

Ia menyatakan, Pemkot Makassar bekerja sama dengan 22 distributor, selain Bulog, untuk mengendalikan harga pangan. Saat ini, pemerintah pusat telah menurunkan harga beras SPHP menjadi Rp58.000 per 5 kilo, dan harga minyak goreng menjadi Rp15.000 per kilo.

"Harga-harga ini kemudian diturunkan di tengah-tengah masyarakat dalam rangka pelaksanaan GPM," ucapnya.


Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2025