Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Barat, saat ini tengah fokus mengembangkan pemanfaatan pengolahan energi terbarukan melalui limbah ternak menjadi biogas skala rumah tangga.

"Kami terus berupaya untuk terus-menerus mendorong pemanfaatan energi terbarukan Biogas yang diola melalui pemanfaatan kotoran ternak. Hasil pengolahan biogas ini tentunya bakal ikut mendukung kemakmuran ekonomi petani di daerah ini," kata Kepala Bidang PPHP Sulbar, Hj.Sahida, SPT, MMA di Mamuju, Sabtu.

Menurutnya, pemanfaatan dan pengolahan energi terbarukan Biogas ini tentu selaras dengan Peratruran Presiden Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional. Kebijakan itu menekankan pada pengembangan dan pemanfaatan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak yang salah satunya adalah energi Biogas.

Sehingga, kata dia, pemerintah terus berupaya untuk ikut menyosialisasikan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan Biogas dari kotoran ternak sapi.

"Masyarakat petani kita berikan motivasi untuk memanfaatkan penggunaan hasil pengolahan limbah ternak guna meningkatkan kehidupan masyarakat serta mendorong berkembangnya usaha produktif masyarakat secara mandiri. Makanya kita bangun pengolahan kompos dan Biorine atau pupuk cair," jelasnya.

Sahida menyampaikan, jika selama ini limbah kotoran ternak sapi sering menimbulkan masalah lingkungan yang mengganggu kenyamanan hidup masyarakat sekitar, namun hal itu telah dapat diatasi dalam pengembangan energi terbarukan dari kotoran ternak sapi menjadi Biogas.

"Kotoran ternak itu bukan hanya dimanfaatkan Biogas, tetapi juga sebagai bahan alternatif pengganti bahan bakar serta mendukung usaha tani dalam penyediaan pupuk organik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia," jelasnya.

Ia mengatakan, teknologi pengolahan Biogas tidaklah rumit karena hanya membutuhkan teknologi pengolahan Biogas yang sangat sederhana, murah dan mudah diperoleh.

Dengan demikian, kata dia, maka masyarakat mampu menghasilkan Biogas dengan memanfaatkan kotoran ternak sapi sebagai bahan bakar untuk memasak maupun untuk penerangan.

Selain itu, cara memanfaatkannya juga terbilang mudah. Biaya yang dikeluarkan untuk mengubah kotoran menjadi energi atau bahan bakar pun relatif terjangkau.

Selain dimanfaatkan gasnya, maka ampas atau sisa proses pembentukan Biogas tersebut bisa digunakan untuk pupuk kompos. Biogas mempunyai keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil.

"Keunggulan Biogas karena sifatnya ramah lingkungan. Kondisi ini juga merupakan suatu langkah untuk meminimalisir terjadinya pemanasan global yang diisukan berasal dari bahan bakar fosil," jelasnya. Ridwan Ch

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024