Mamuju (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat merumuskan konsep pengembangan pariwisata halal yang dapat menambah keragaman pilihan wisata dan menarik lebih banyak wisatawan dengan latar belakang yang berbeda.
"Pengembangan pariwisata melalui promosi wisata halal sebagai alternatif untuk mendorong peningkatan kunjungan ke daerah ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Bau Akram Dai, di Mamuju, Minggu.
Rumusan pengembangan pariwisata halal itu kata Bau Akram, telah dibahas saat rapat asistensi pembahasan pertumbuhan ekonomi, inflasi, ekonomi syariah dan rencana aksi daerah pangan gizi Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal (BPSDL) tahun 2026-2030 yang dilaksanakan Bapperida Sulbar.
Hasil pertemuan itu kata Bau Akram akan menjadi fokus Dinas Pariwisata dalam melaksanakan kegiatan pengembangan pariwisata Sulbar.
"Rumusan hasil pertemuan tentu penting bagi pembangunan pariwisata Sulbar. Kami juga konsen pada rumusan monitoring dan evaluasi sehingga bisa memperkuat sinergi dan keterpaduan pelaksanaan program untuk pencapaian target pembangunan ekonomi daerah," ujar Bau Akram.
Hal tersebut kata Bau Akram untuk mendukung perwujudan Panca Daya Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar tentang pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, guna menciptakan keseimbangan pertumbuhan di berbagai sektor.
Bau Akram menyampaikan, program wisata halal itu pada pelaksanaannya akan melibatkan berbagai pihak.
"Fokus kita tentu bagaimana pariwisata Sulbar bisa berkembang, termasuk pengembangan usaha makanan halal, layanan jasa wisata, juga penginapan ramah bagi semua wisatawan," terang Bau Akram.
Dalam mengembangkan pariwisata halal menurut dia, penting untuk tetap menghormati budaya dan agama lokal serta memastikan bahwa pengembangan pariwisata syariah tidak mengganggu keharmonisan masyarakat setempat.
Sementara, Perencana Ahli Muda Dinas Pariwisata Sulbar Asmadi mengatakan, pada rapat tersebut disepakati beberapa poin terkait pariwisata halal, diantaranya rekomendasi promosi wisata halal, terutama di destinasi unggulan yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulbar.
"Promosi dan sosialisasi wisata halal ke para pelaku usaha pariwisata di tempat-tempat wisata unggulan Sulbar menjadi salah satu poin rekomendasi," kata Asmadi.
Terdapat tiga rumusan sebagai catatan dalam rapat kata Asmadi, yakni dukungan program kegiatan terhadap intervensi rencana aksi pengembangan ekonomi syariah perlu dilengkapi beserta dengan target dan lokus.
Kemudian, untuk mendukung kegiatan wisata yang ramah dan halal perlu dilakukan branding pembinaan dan sosialisasi terhadap pelaku usaha pariwisata terutama di tempat-tempat wisata unggulan di Sulbar.
"Serta, menyangkut pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program dengan aktivitas kegiatan atau pameran seperti Gema Sulbar, Manakarra Fair, Sandeq Silumba dan pembuatan vidio promosi pariwisata," jelasnya.