Makassar (ANTARA) - Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Prof Sukri Palluturi menyebut tantangan paling krusial untuk merealisasikan kota sehat ialah pergantian pemimpin atau kepala daerah.
"Tantangan paling krusial dalam penyelenggaraan kota sehat adalah pergantian pimpinan daerah, seperti bupati dan walikota, yang juga diikuti dengan pergantian para pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah)," katanya melalui keterangan di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Pada Forum WHO Perwakilan Malaysia, Brunei, dan Singapur Rumpun Negara di Western Pacific Region Organization (WPRO), Prof Sukri mengatakan pergantian kepala daerah memiliki dampak harus menjelaskan mulai dari nol lagi, seperti apa kota sehat tersebut, baik dalam konteks nasional maupun internasional, hingga urgensinya.
Forum yang digelar pada 25-26 November di Malaysia itu dihadiri berbagai Wali Kota Asia Pasifik yang membahas penguatan pengaturan tatanan sehat di bawah AFCC di Malaysia
Alumni Griffith University Australia itu menjelaskan pihaknya melakukan kajian dan review berbagai literatur dan pengalaman praktik pada hampir semua regional WHO.
Prof Sukri melihat masalah yang dihadapi berkaitan dengan pemahaman mengenai kota sehat itu yang belum dipahami secara komprehensif, karena itu pengembangan kapasitas menjadi sangat penting dan dilakukan secara berkelanjutan.
"Kedua adalah berkaitan dengan kelembagaan dan pendanaan. Kelembagaan kota sehat beragam, demikian pula sumber-sember pendanaan yang relatif terbatas," ujarnya.
Royale Chulan Penang George Town, Malaysia, memberikan pemaparan yang sangat komprehensif mulai dari kebijakan pemerintah dan tantangan masalah kesehatan di Malaysia sampai pada pengalaman negara-negara mengembangkan kota sehat.
"Dia menekankan bahwa pendekatan kesehatan banyak dilakukan pendekatan sakit, melayani orang sakit dan cenderung reaktif sehingga gagal meningkatkan derajat kesehatan, padahal ada sistem kesehatan yang lebih komprehensif untuk untuk melihat masalah kesehatan secara keseluruhan," ucapnya.
Sementara itu Perwakilan WHO Malaysia, Brunei, dan Singapura, Dr. Rabindra menjelaskan tentang populasi yang lebih sehat dari pendekatan sistem sakit atau sick system ke sistem kesehatan.
Dr Devender Singh selaku Koordinator Pelaksana Unit Masyarakat Pemberdayaan Kesehatan WPRO, menambahkan determinan kesehatan untuk mengkaji masalah kesehatan memberikan ruang untuk melihat masalah kesehatan dan menyelesaikan akar masalahnya.