Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat H Anwar Adnan Saleh mengakui selama proses seleksi lelang jabatan akhir-akhir ini dirinya sering mendapatkan pesan singkat atau SMS gelap yang di antaranya menuduh dirinya telah menerima sogokan.

"Saya sering menerima SMS gelap. Dalam pesan itu seolah-olah ingin membuat opini bahwa proses lelang jabatan ini tidak akan berjalan maksimal lantaran saya dikatakan telah menerima sogokan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses lelang jabatan ini," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di hadapan sejumlah wartawan di Mamuju, Selasa.

Anwar menegaskan, dirinya sama sekali tak memiliki kepentingan terhadap proses seleksi lelang jabatan ini. Bahkan dia bersedia menjamin bahwa pejabat-pejabat yang nantinya bakal duduk di sejumlah pos jabatan di Sulbar murni dihasilkan dari sebuah proses yang independen. Bukan dari rekoemndasi pihak manapun.

"Selama delapan tahun ini saya pemimpin Sulbar dan melakukan proses mutasi, tak satu pun pejabat yang tahu mereka akan duduk di pos jabatan yang mana. Terkait pemberlakuan undang-undang yang baru, yah ini yang kita harus ikuti," lanjut Anwar.

Proses pendaftaran lelang jabatan, kata dia, telah resmi ditutup. Berdasarkan Informasi dari Sekretariat Tim Seleksi (Timsel), maka sebanyak 147 pejabat pemprov maupun pemkab bakal mengikuti serangkaian seleksi untuk memperebutkan 38 jabatan eselon II di Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

Gubernur dua periode ini menyampaikan, pesan berbau intimidasi tidak akan memengaruhi pikirannya dalam proses rekruitmen pejabat eselon II lingkup Pemprov Sulbar.

Anwar menyampaikan, intimidasi dalam bentuk SMS yang sering ia terima belakangan itu merupakan upaya segelintir pihak yang mencoba memengaruhi dirinya dalam proses seleksi jabatan.

Karena itu, kata dia, Timsel lelang jabatan tetap bekerja sesuai prosedur yang ada dalam melaksanakan seleksi calon pejabat untuk beberapa pos jabatan di Sulbar. Hal yang pasti, tiga orang terpilih untuk satu pos jabatan tertentu akan dipilih untuk selanjutnya dilantik menjadi pejabat eselon II.

"Tentu akan kita lihat siapa yang paling terbaik di antara tiga orang itu. Siapa yang paling cerdas, dan yang paling penting itu secara moral yang bersangkutan tidak cacat. Begitu aturannya," ucap Anwar Adnan Saleh menyimpulkan. T Susilo

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024