Makassar (ANTARA Sulsel) - Puluhan mahasiswa tergabung Jaringan Aktivis Pro Demokrasi atau Prodem menggelar unjuk rasa di bawah jembatan layang menolak perayaan Independen Day Amerika Serikat 25-27 Mei 2015 di Makassar.

"Kami menolak pelaksanaan hari kemerdekaan Amerika atau Independence Day di tanah Daeng Makassar, karena jelas telah mengeruk Sumber Daya Alam kita," kata penanggung jawab aksi Syahrul Minwar di sela aksi, Kamis.

Menurut dia pihak Amerika Serikat telah merenggut SDA di sejumlah daerah terutama Papua dimana sejak 48 tahun PT Freeport mengeksploitasi kekayaan mineral Indonesia tanpa hasil yang maksimal.

"Kami menegaskan harga mati menolak peringatan hari kemerdekaan Amerika Serikat di Makassar, Indonesia. Aksi ini terus kita lakukan sampai hari H," tandasnya

Selain itu mahasiswa juga meminta kepada pemerintah agar menyelamatkan aset dari kapitalisme asing dan memutuskan kontrak kerja sama dengan Amerika.

Saat aksi berlangsung, salah satu mahasiswa dilokasi akan menyetop mobil tangki Bahan Bakar Minyak milik Pertamina, polisi yang sudah berjaga-jaga langsung menghentikan aksinya.

Mahasiswa tidak terima kemudian terjadi ketegangan minta polisi agar tidak melakukan tindakan repreship. Aparat langsung menyuruh mahasiswa mundur dibelakang trotoar, namun dilawan akhirnya terjadi adu mulut.

Megaphone pendemo diambil sementara oleh petugas untuk menenangkan aksi, beberapa saat kemudian setelah aparat meminta mahasiswa membubarkan aksinya karena waktu menyampaikan aspirasi sudah habis yakni pukul 18.00 WITA.

Sebelumnya, Konsulat Jenderal Amerika Serikat Bagian Ekonomi-Politik, Joanne mengatakan bahwa gerakan demonstrasi di kota bertajuk angin mamiri ini sebagai hal yang wajar sebagai warga Amerika.

"Demonstrasi itu wajar, di Amerika juga sering melakukan demonstrasi, Saya sering ke Makassar membawa orang kami. Saya anggap sebagai hal wajar saja," ujarnya.

Rencananya Makassar akan menjadi tempat perayaan Independen Day ke 239 dan akan dihadiri Duta Besar Amerika Serikat Robert Blake serta pejabat konsulat jenderal negara adidaya tersebut. Ridwan Ch

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024