Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Dinas Perhubungan Provisi Sulawesi Selatan Masykur Sultan mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp500 tidak mempengaruhi tarif Angkutan Kota di Makassar, Sulsel.

"Ini sesuai dengan skenario pemerintah tentunya berpihak kepada masyarakat. Kenaikan BBM tentunya tidak berpengaruh besar atas tarif angkot," ujarnya di Makassar, Selasa.

Menurut dia, skenario tersebut yakni apabila harga BBM menembus angka Rp7.500 maka akan dilakukan penerapan harga yang sesuai dengan kebutuhan angkutan kota akan mengikuti tarif baru.

"Dalam waktu dekat kita akan melakukan pertemuan dengan pihak organda dan Pemerintah Kota Makassar untuk membahas hal ini karena ini buka hanya urusan pemerintah tapi semua pihak yang terkait," katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Ketua Organisasi Angkutan Darat Makassar Zainal Abidin mengatakanpihaknua segera menaikan harga angkot dari Rp4.500 dibulatkan menjadi Rp5.000.

Menurut dia, rencananya tarif angkutan akan diberlakukan pada pekan depan setelah pertemuan dengan pemerintah yang pada kesempatan lalu telah meyepakatai naik turunnya tarif berdasarkan harga BBM.

"Kami sudah menyampaikan kepada pemeintah dan DPRD atas skema naik turunnya tarif angkot berdasarkan patokan harga premium naik ataupun turun," katanya.

Sementara untuk tarif bagi pelajar dan masih akan dikondisikan diperkiraan sekitar Rp3.000 perorang sebelumnya diberlakukan Januari 2015.

Berdasarkan skema tarif angkot menurut hitungan Organda untuk harga Premium Rp5.000 sampai Rp6.000 perliter, tarif penumpang umum yang diberlakukan sebesar Rp 4.000 per orang sementara pelajar Rp3.000. Untuk harga Rp7.000-Rp8.000 ribu - liter, tarif umum Rp 5.000 dan pelajar Rp 4.000 per penumpang.

Sementara bila harga premium menembus harga antara Rp9.000 hingga Rp10.000 per liter, maka tarif umum dipatok Rp6.000 ribu dan pelajar Rp 4.000 per orang. Agus Setiawan

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024