Makassar (ANTARA Sulsel) - Peringatan Hari Penyiaran Nasional atau Harsiarnas yang ke 82 tahun (1 April 1933-1 April 2015) yang pertama diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia di Anjungan Losari Makassar, Sulawesi Selatan berlangsung meriah.

"Harsiarnas baru kali ini diselenggarakan secara terbuka. Ini menandakan bahwa penyiaran benar-benar diberikan untuk masyarakat," kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yudhariksawan, Rabu malam.

Ia menyatakan setelah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) mengangkat tema `Meneguhkan Penyiaran Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN` tentunya menguras tenaga yang kemudian bermuara pada Harsiarnas di Makassar.

"Kami sejak dua hari lalu telah menyelenggarakan Rakornas, tentunya terima kasih buat Makassar dapat membuktikan kepada tamu-tamunya. Pada 1 April ini dicatatkan sejarah penyiaran yang mengelilingi Indonesia selama 82 tahun," papar dia.

Dalam acara tersebut Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo diberikan penghargaan karena dianggap peduli atas terbentuknya Forum Masyarakat Peduli Penyiaran Sehat (FMPPS) yang mengkritisi penyiaran berbau negatif.

"Terima kasih kepada KPI. Ini penghargan yang baru saya dapatkan dari KPI dan merupakan penghargaaan ke-160 bagi Provinsi Sulsel," kata Syahrul usai menerima penghargaan itu.

KPI juga memberikan penghargaan kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr Din Syamsuddin karena dinilai sebagai tokoh masyarakat yang mendukung keberadaan penyiaraan program Ramadhan dengan baik.

"Ini bukan hanya untuk saya pribadi, bahkan bukan hanya untuk Muhammadiyah atau MUI, tetapi bagi semua umat beragama dan bangsa Indonesia. Penyiaran tergantung kita, jika kita mau baik, maka akan jadi baik begitupun sebaliknya," ujar Din Syamsuddin.

Menurut dia, masyarakat adalah pasar dari pada industri pertelevisian yang tentunya harus menampilkan siaran yang mendidik dan tidak hanya berlomba mengejar profit dan rating.

"Kita semua adalah pasar maka kita harus menentukan baik buruknya siaran itu. Siaran-siaran saat Ramadhan sudah sangat baik. Marilah kita dorong penyiaran itu tidak sekadar tontonan tetapi bisa menjadi panutan masyarakat," ucapnya.

Pada acara tersebut sejumlah artis dari acara televisi pencari bakat juga ditampilkan untuk menghibur suasana seperti Husaien Indonesia Idol, Ati D"Academy,Evony Rising Star, Abdur Suci 4, kemudian Padly Padi dan Ayulia. T Susilo

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024