Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar sosialisasi terkait keberadaan pengungsi atau imigran di Kantor Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Kamis.

Camat Tamalanrea Kaharuddin Bakti mengatakan sosialisasi yang digelar bersama Kantor Imigrasi Kelas I Makassar, UNHCR, dan InternationalOrganisation Of Imigran (lOM) ini dihadiri lurah dan puluhan perwakilan RT/RW yang berada di Kecamatan Tamalanrea.

Sosialisasi ini juga menghadirkan sejumlah imigran yang berasal dari berbagai negara seperti Irak, Iran, Suriah, Afganistan, Somalia, dan Sudan.

"Sosialisasi ini kami maksudkan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat khususnya tentang bagaimana menyikapi keberadaan para imigran yang memang banyak tersebar di Kecamatan Tamalanrea, Makasssar," jelasnya.

Pemkot Makassar melalui Camat Tamalanrea berharap dengan sosialisasi ini membuat masyarakat lebih mengerti dan bisa menerima para imigran. Ini juga sebagai upaya menghindari konflik sosial akibat keberadaan para imigran tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, juga dirangkaikan dengan pemutaran film INHCR, melakukan "sharing" dengan perwakilan imigran serta diskusi interaktif bersama pihak kepolisian, Kanwil Kemenhumkan Sulsel, UNHCR, IOM, serta pihak imigrasi.

Pendamping Sosialisasi Pemkot Makassar, Aspianur Masri, menjelaskan jika kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mencari solusi dalam mengindari terjadinya konflik yang melibatkan warga Makassar dengan para imigran.

Pihaknya mengakui potensi konflik sosial dan keamanan memang cukup besar karena banyaknya imigran di suatu wilayah khususnya di Kecamatan Tamalanrea.

Menurut dia, Untuk bisa meredam terjadinya hal yang tidak diinginkan, Pemkot Makassar juga berencana melibatkan para imigran dalam kegiatan yang positif.

Selain itu, pihaknya juga mencari satu model atau konsep untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan yang tidak diinginkan. Salah satunya dengan meminta pihak lurah dan RT/RW untuk lebih rutin melakukan pemantauan terhadap aktifitas para imigran.

Pemkot Makassar juga akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menjaga ketertiban di wilayah masing-masing. Pemkot Makassar juga berharap tidak terjadi hal seperti di Bogor, Jawa Barat, yang membuat masyarakat menolak keberadaan imigran.

"Kami perlu masukan dari kelurahan atau kecamatan . Makanya delapan minggu ke depan, setelah ada laporan dari kecamatan atau kelurahan diharapkan sudah bisa mendapatkan cara win-win solusion demi kebaikan bersama," ujarnya. N Yuliastuti

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024