Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengamat politik Universitas 45 Bosowa, Arief Wicaksono menilai tidak dimasukkannya nama bakal calon Bupati Kabupaten Gowa Yusuf Sommeng untuk mendapatkan rekomendasi di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) merupakan langkah tidak tepat atau akan "salah pecah".

"Bila memang betul nama Yusuf Sommeng tidak dimasukkan, maka Golkar Sulsel akan salah pecah dan harus berjudi dengan keputusan Mahkamah Konstitusi," katanya saat dihubungi di Makassar, Senin.

Menurut dia, ada tiga nama selain Yusuf Sommeng yang diajukan tim sembilan untuk mendapatkan rekomendasi yakni Tenri Olle Yasin Limpo serta Adnan Puricta Ichsan Yasin Limpo masing-masing anggota DPRD Sulsel dan masih ada ikatan kerabat serta Bahar Ngitung kini anggota DPD Dapil Sulsel.

"Dari tiga nama tersebut hanya Tenri dan Adnan yang memiliki peluang besar untuk menangkan Pilkada Gowa. Namun kedua figur ini terancam tidak bisa maju karena masih harus menunggu hasil `Judical Review` pasal dinasti politik dalam undang-undang Pilkada di MK," sebutnya.

Kendati Bahar Ngitung yang akrab disapa Obama juga punya peluang dan pendukung fanatik di Gowa, namun kata dia, dua calon kuat lainnya belum bisa dipastikan dan Golkar dianggap belum mempunyai calon kuat pada Pilkada serentak 9 Desember 2015.

Hingga kini perkembangan gugatan tersebut belum diketahui dan tidak ada jaminan MK akan meloloskan keluarga petahana maju di Pilkada. Ini berarti Tenri dan Adnan masih terancam tidak bisa melanjutkan kepemimpinan Ichsan Yasin Limpo di Kabupaten Gowa.

Bila hitungan politik, MK menolak `Judical Review` Dinasti Politik, tentunya Golkar akan mengalami kerugian besar tidak memasukkan nama Yusuf Sommeng, karena kandidat satu ini juga punya peranan dan peluang besar di Gowa selain Adnan dan Tenri .

"Berdasarkan hasil survei beberapa lembaga menunjukkan peluang keterpilihan Yusuf Sommeng lebih terbuka ketimbang Bahar Ngitung," jelasnya.

Ia menilai harusnya Golkar Sulsel memasukkan nama Yusuf Sommeng agar menjaga peluang partai beringin rindang ini bisa memperkuat posisinya di Kabupaten Gowa tersebut.

Sebelumnya, hasil survei terakhir lembaga Indeks Politica Indonesia (IPI) pada 1-15 Juni 2015 menujukkan tingkat keterpilihan Yusuf Sommeng lebih tinggi ketimbang Bahar Ngitung.

Untuk peraih elektabilitas tertinggi adalah Amir Uskara 15,3 persen, disusul Andi Maddusila 15,1 persen, Tenri Olle Yasin Limpo 13,4 persen, Yusuf Sommeng 11,5 persen, Adnan Purichita Ichsan 10,4 persen. Sementara Bahar Ngitung 2,4 persen.

Secara terpisah Ketua DPD I Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengemukakan ada kemungkinan hasil penjaringan Golkar Sulsel diakomudir partai lain jika tidak ada kejelasan rekomendasi DPP.

Ia menyebutkan hasil penjaringan di partainya merupakan kekuatan Golkar pada Pilkada nanti termasuk keinginan rakyat yang memilih pemimpinnya.

"Saya sudah teken hasil seleksi tim sembilan. Tidak mengapa kalau DPP menolak, selama untuk kepentingan rakyat. Biarkan dia pakai pintu lain meski sudah ada hasil seleksi," ujarnya usai rapat paripurna di DPRD Sulsel.

Sedangkan koordinator tim sembilan Golkar Sulsel HM Roem menambahkan hasil seleksi tim sembilan Golkar telah menerbitkan 33 nama dari 11 kabupaten dan satu kabupaten tiga nama Bakal calon. Semuanya dikirim ke DPP dalam waktu dekat.

"Kami sudah kirim nama-nama itu, baik di kubu ARB maupun Agung atau Islah, karena kami di sini tidak ada kubu-kubuan. Kalau mau mengetahui siapa yang mendapatkan rekomendasi, silahkan saja monitor ke pusat. Intinya Golkar harus ikut Pilkada," tegasnya kepada wartawan.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024