Bantaeng (ANTARA Sulsel^ - Sebanyak 60 orang pengawas sekolah se- Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan mengikuti pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Jumat.

Pelatihan yang berlangsung tiga hari dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) H Abd Gani di gedung PGRI Bantaeng.

Pelatihan dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Bantaeng bekerjasama dengan USAID Prioritas.

Sekda yang membacakan sambutan tertulis Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah menekankan semua pihak bertanggung jawab terhadap pendidikan di Bantaeng, agar peningkatan infrastruktur dan pesatnya pertumbuhan ekonomi di Bantaeng didukung kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.

Pelatihan khusus pengawas yang pertama dilaksanakan dari seluruh provinsi dan Kabupaten/kota mitra USAID Prioritas ini adalah satu kegiatan yang sangat luar biasa terlebih mendapat dukungan dan melibatkan Bappeda.

"Ini sejalan dengan misi kita bagaimana supaya semua instansi pemerintah dapat bersinergi mendukung pembangunan di daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar, ibukota Provinsi Sulsel, baik pembangunan ekonomi maupun pembangunan SDM," ujar bupati.

Koordinator Daerah Kabupaten Bantaeng, Erni melaporkan, pelatihan khusus pengawas se-Kab. Bantaeng merupakan satu inisiatif praktek yang baik dalam menanggapi hasil uji kompentensi pengawas yang rendah di Indonesia.

Sebagaimana dirilis oleh Kemendikbud, berdasarkan Uji Kompetensi Pengawas tahun 2015, nilai rata-rata pengawas di Sulsel berada dibawah rata rata nasional.

Nilai rata-rata nasional adalah 41,49 sedangkan nilai Sulsel hanya 39,29.

"Pemerintah Kabupaten Bantaeng sangat sigap menanggapi hasil uji tersebut, dan segera melatih pengawas sekolahnya agar kompetensi mereka meningkat. Kalau mereka tidak sanggup mengawasi proses belajar-mengajar di sekolah karena tidak memiliki skill yang dibutuhkan, yang jadi korban utama pada akhirnya adalah masa depan siswa,"  ujar Erni.

Pelatihan ini juga mendukung penyebarluasan dan implementasi pelatihan praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah bagi guru, kepala sekolah dan pihak sekolah terkait lainnya yang baru-baru bekerjasama USAID Prioritas.

Pengawas diharapkan bisa memastikan hasil pelatihan tersebut benar-benar diimplementasikan di sekolah. Dengan pelatihan ini, mereka diharapkan menjadi petugas monitoring dan pembina efektif yang memiliki bekal pengetahuan metode-metode pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

Mereka diperkenalkan berbagai instrumen monitoring dan difasilitasi untuk menambah instrumen itu sesuai konteks pendidikan di Bantaeng, sehingga ketika melihat kelemahan di sekolah, mereka segera dapat membantu mengatasinya, ujar Erni.

"Kita tidak ingin pendidikan kita terpuruk, karena orang yang ditugaskan untuk memonitoring, mengevaluasi dan membina sekolah tidak memiliki kemampuan untuk itu. Langkah yang dilakukan kabupaten dengan sigap melatih para pengawasnya perlu mendapatkan banyak apresiasi," ujar Fadiah Machmud, Spesialias Pengembangan Sekolah USAID Prioritas.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024