Makassar (ANTARA Sulsel) - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mendesak Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar segera mengeluarkan instruksi khusus memberantas begal motor yang sangat meresahkan warga kota.

"Kami mendesak Kapolda yang baru ini segera mengeluarkan instruksi penindakan tegas untuk pemberantasan begal motor di Makassar karena sudah pada tingkat berbahaya," tegas Direktur LBH Makasssar Abdul Aziz di Makassar, Jumat.

Di sela-sela diskusi peringatan 11 tahun Munir, menagih janji HAM Jokowi , di warkop Sija Makassar, Aziz juga mengingatkan Kapolda Sulsel untuk segera menyelesaikan sejumlah kasus kekerasan yang mandek.

Menurut dia, kekerasan yang terjadi pada masyarakat sipil di jalanan dalam beberapa bulan terakhir menjadi sorotan tajam publik, dimana fungsi serta peran penegak hukum yang mengayomi dan melindungi masyarakatnya tidak terbukti.

"Maraknya aksi kekerasan dan penodongan begal motor di Kota Makassar membuat kekhawatiran warga, sehingga kenyamanan dan perlindungan dirasakan warga tidak ada. Sejumlah korban terus berjatuhan namun pelaku terkesan dibiarkan," sesalnya.

Sejumlah kasus terjadi bukan hanya terjadi di jalanan aksi lainnya seperti penodongan dan perampokan terus terjadi. Sasarannya pun bervariasi mulai dari masyarakat sipil, pegawai swasta, pegawai negeri, mahasiswa hingga wartawan.

"Untuk itu kami mendesak Kapolda yang baru segera melakukan evaluasi dan mengeluarkan instruksi, mengigat kondisi makassar dinilai rawan kejahatan, ungkapnya.

Kendati telah dibentuk tim Patroli khusus oleh Kapolda lama Irjen Pol Anton Setiadji yang dimutasi ke Jawa Timur, namun hasilnya tidak efektif, hanya jalan di tempat bahkan bersifat sementara, malah terkesan tidak memberi efek jera bagi pelaku sehingga tingkat kejahatan makin meningkat.

Begal motor yang selalu meresahkan masyarakat, lanjutnya, terus berkembang dan rata-rata pelakunya pemuda yang melakukan aksinya telah mengkonsumsi narkoba. Hal itu terbukti pada sejumlah kasus saat aksi massa menangkap pelaku begal motor positif narkoba.

"Pergantian kapolda baru ini menjadi perhatian serius bagi kami dan organisasi masyrakat sipil serta publik di Sulsel. Sejumlah pekerjaan rumah seperti penanganan aksi begal motor, kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian serta pelanggaran HAM lainnya harus dituntaskan Irjen pol Pudji," harapnya.

Berdasarkan catatan jumlah kejadian begal motor selama dua bulan terakhit terdapat 40 lebih kasus yang tidak terselesaikan penyelidikannya. Korban pun masih trauma dengan kejadian yang menimpanya tersebut.

"Saya trauma keluar malam, makassar sudah tidak aman lagi, begal motor terus berkeliaran sepanjang hari baik siang maupun malam. Dimana polisi saat dibutuhkan masyarakat," tutur Didit salah satu korban begal motor ini.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024