Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim Disaster Victim Identification Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi jenazah korban Aviastar karena kondisi tubuh yang sudah hangus terbakar.

"Kondisi korban yang hangus terbakar membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengidentifikasi para jenazah korban," ujar Kabid Dokter Kesehatan Polda Sulselbar Kombes Pol Raden Harjuno di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, saat ini tim DVI Polda Sulselbar baru mengidentifikasi tiga korban dari total 10 jenazah yang sudah ada di ruang jenazah sejak, Selasa (6/10) malam.

Raden mengaku jika data-data pribadi para korban akan memudahkan tim DVI dalam proses identifikasi karena data itu akan dicocokkan dengan data post motem korban.

"Makanya, data-data ante mortem dan post mortem akan memudahkan dalam mengetahui identitas para korban," katanya.

Ketiga korban yang berhasil diidentifikasi berdasarkan data primer dan sekundernya yakni Nurul Fatimah (26) warga Jalan Sunu Il/3, Makassar.

Korban kedua diketahui Rizal Arman (30) warga Jalan Jambu Putih, Kecamatan Koasia, Kendari, Sulawesi Tenggara.

Korban jenazah ketiga diketahui atas nama Sukris Winarto (43) warga Jalan Merak nomor 6, Kelurahan Mandala, Kecamatan Mandala Kota, Biak, Papua.

Sebelumnya, 10 jenazah korban pesawat Aviastar jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 tiba di Bandara Lanud Hasanuddin Makassar mengunakan dua heli milik Basarnas dan TNI pada Selasa malam.

Dalam pesawat naas itu ada tiga kru pesawat yakni Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi bernama Soekris Winarto.

Tujuh penumpang yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun) kini dilakukan identifikasi di RS Bayangkara karena tubuhnya hangus terbakar.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024