Makassar (ANTARA Sulsel) - Pelaksanaan babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) cabang olahraga taekwondo yang sebelumnya direncanakan di Semarang, Jawa Tengah, 6--8 November dipindahkan ke Jakarta pada 17--19 November 2015.

"Surat penundaan dan pemindahan Pra-PON dari PBTI sudah kita terima beberapa waktu lalu. Untuk pelaksanaannya akan ditunda hingga 17--19 November di Jakarta," jelas Sekretaris Umum Taekwondo Indonesia (TI) Sulsel, Muhammad Tahir di Makassar, Senin.

Mengenai alasan pengunduran dan pemindahan lokasi Pra-PON, kata dia, berdasarkan informasinya dikarenakan Ketua Pengprov TI Jawa Tengah yang meninggal dunia akibat kecelakaan. Sementara untuk penggantinya mengaku tidak siap mengambil alih untuk melaksanakan Pra-PON sesuai rencana.

Pihaknya juga mengakui jika keputusan penundaan dan pemindahan lokasi Pra-PON ini memang baru diketahui sehingga membuat agenda persiapan sempat terganggu.

Akibat pengunduran dan pemindahan pelaksanaan itu, menurut dia, sejumlah daerah merasa dirugikan karena telah memesan tiket pesawat dan penginapan di Semarang.

Namun khusus Sulsel, dirinya mengaku tidak ada persoalan. Pengprov TI Sulsel justru mengaku terbantu karena mendapatkan waktu tambahan untuk lebih memaksimalkan kemampuan seluruh atlet sebelum tampil di babak kualifasi.

"Memang ada daerah yang sudah memesan tiket dan penginapan di Semarang. Namun kami sendiri tidak ada masalah dengan keputusan itu (pemindahan lokasi Pra-PON) dan bisa lebih fokus lagi untuk meningkatkan kemampuan atlet," katanya.

Cabang taekwondo merupakan olahraga prioritas Sulsel dalam merebut medali di PON 2016. Untuk bisa mewujudkan itu tentu lebih dulu berupaya meloloskan atlet yang lebih banyak demi menjaga peluang.

Terkait pencapaian atlet yang kurang maksimal pada PON 2012, tentu saja diharapkan tidak terulang. Sebaliknya hasil itu sekaligus dapat menjadi pemicu semangat bagi tim Sulsel untuk terus fokus mempersiapkan atlet terbaiknya.

Pada PON 2012, tim Sulsel yang meloloskan sebanyak lima atletnya ternyata gagal meraih medali emas. Tim taekwondo Sulsel harus puas dengan perolehan satu perunggu melalui Sri Buana Resmon yang turun di kelas 53 kg putri.

Sementara empat atlet lainnya yakni Muhammad Halidin (-80kg), Richard Renaldi (kels-74kg putra), Ni Komang Ayu (kelas -75kg putri) serta Jamaluddin yang tampil di kelas 68 kg justru gagal memberikan prestasi bagi Sulsel.

"Hasil ini tentu harus menjadi cambuk bagi atlet untuk terus fokus meningkatkan kemampuan. Namun fokus utama kita saat ini hanya bagaimana dapat meloloskan lebih banyak atlet demi menjaga peluang meraih medali di PON 2016," ujarnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024