Makassar (ANTARA Sulsel) - Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, rutin melakukan pemeriksaan atau uji laboratorium terhadap ikan di beberapa tempat pelelangan untuk menghindari beredarnya ikan berformalin.

Kadis KP3 Makassar Rahman Bando di Makassar, Minggu, mengatakan kegiatan pemeriksaan seperti ini memang lebih rutin dilakukan sejak tertangkapnya kapal yang bermuatan 15 ton ikan berformalin dari Kalimantan di perairan Makassar beberapa waktu lalu.

"Ikan berformalin yang ditangkap beberapa waktu lalu itu bukan dari nelayan kami namun dari luar. Mereka ingin menjualnya ke Makassar dan sekitarnya. Untuk itu, kami tentunya berupaya mengantisipasi dengan melakukan uji laboratorium secara rutin," jelasnya.

Mengenai tertangkapnya kapal yang membawa ikan berformalin dengan jumlah besar itu, kata dia, bukan hanya merugikan pihaknya namun juga tentu saja berdampak buruk bagi para nelayan.

Kondisi itu membuat masyarakat sedikit khawatir dan mempengaruhi tingkat pembelian masyarakat terhadap ikan yang dijual para nelayan di Pusat pelelangan Ikan (PPI) Poetere dan beberapa lokasi lain.

"Kami kan rutin melakukan pemeriksaan ikan tangkapan nelayan. Kami juga tidak hanya fokus pada ikan namun produk olahan lain termasuk daging dan sayuran," katanya.

Selain itu, DPK3 Makassar juga meminta kelompok nelayan untuk berperan aktif termasuk dengan melaporkan jika ada indikasi peredaran ikan berformalin di PPI POetere. Ini juga dinilai pentng untuk bisa menjaga kondisi yang sudah terbangun baik selama ini.

Sementara itu, kelompok nelayan juga sejak awal meminta DPK3 Makassar untuk bisa melakukan uji laboratorium terhadap ikan di PPI Poetere.

Para kelompok nelayan juga sudah bertekan dan satu suara untuk menindak tegas para anggotanya yang ditemukan dengan sengaja menjual ikan berformalin ke masyarakat trmasuk dengan mengeluarkannya dari keanggotaan.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024