Makassar (ANTARA Sulsel) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan Ajiep Padindang meminta agar pemerintah lebih memperhatikan nasib petani jagung terkait dengan merosotnya harga jagung.

"Kalau pemerintah tidak turun tangan pada masalah ini, tentu para petani jagung akan kecewa mengingat harga jagung terus merosot saat masa panen," paparnya kepada wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Menurut dia bila hal ini terus dibiarkan maka para petani jagung akan malas menanam karena rencana Bulog akan membeli harga jauh dibawah harga pasar.

"Mudah-mudahan Presiden Joko Widodo bisa menindaklanjuti hal ini dan kementerian dan Bulog sebagai perpanjangan tangan pemerintah tidak berkamuflase terkait dengan harga jagung," kata Ketua Komite VI DPD itu.

Kendati demikian pihaknya meminta pemerintah peduli akan kesejahteraan petani jagung di seluruh daerah dan berpihak kepadanya, bukan malah memainkan harga sehingga pakan ternak menjadi ikut turun.

"Kalau sekarang harga masih Rp2.500 per kilogram itupun paling tinggi, bagaimana kalau harga itu dibawah kisaran Rp2.000 maka sudah dipastikan petani akan rugi," katanya lagi.

Selain itu pihaknya akan terus memperhatikan urusan daerah dan masyarakat dengan melihat postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta pajak dan pungutan lainnya.

"Mestinya ada perimbangan keuangan pusat dan daerah, kemudian tugas kami tetap mengawasi pertimbangan hasil pemeriksaan keuangan negara termasuk orang-orang yang dipilih menjalankan BPK lembaga keuangan dan koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah," tambahnya.

Sebelumnya Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Bambang Sugiharto mengatakan petani jagung tidak perlu khawatir dengan harga jagung karena pihak Bulog akan membeli dengan harga sepadan sekitar Rp3.150 per kilogram.

Ia menambahkan pemerintah telah menugaskan Bulog untuk membeli jagung petani apabila sedang berada dibawah harga. Hingga saat ini kebijakan tersebut tengah dibahas di Kementerian Koordinator Perekonomian mengingat berbagai daerah memasuki masa panen.

Diketahui kebutuhan jagung nasional mencapai 21 juta ton per tahun sedangkan pada 2015 hanya terpenuhi sebanyak 19,6 juta ton. Melihat hal itu pemerintah menargetkan tahun ini produktivitas jagung secara nasional bisa mencapai 24 juta ton.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024