Perjalanan ke Turki selama delapan hari menyisakan kenangan yang tak terlupakan, perjalanan religius ke para sufi dan peradaban Islam di Turki membuat rombongan Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang dipimpin Wakil Rektor 2 UMI, Dr.Ir. H.Iskandar BP,MSc., bersama wakil dekan 2 dalam lingkup fakultas di UMI berlangsung mengharukan, terbawa sejarah perjuangan dan kebesaran Islam di Turki.

Hari pertama rombongan mengunjungi Universitas Turki di Istanbul, salah satu universitas di Turki dan universitas teknik di Istanbul,  setelah itu rombongan diajak menikmati Selat Bosphorus dengan menggunakan kapal private, selat yang menghubungkan Asia dan Eropa.

Setelah itu  mengunjungi istana Topkapi yang terkenal dengan  peninggalan Nabi Muhammad berupa janggut, pedang, tapak kaki dan perlengkapan rumah tangga, juga peninggalan Nabi Musa berupa tongkatnya yang membelah laut merah dan juga ditemukan peninggalan kekhalifahan Ottoman, dan shalat dhuhur di Mesjid Biru dengan keindahan arsitekturnya

Perjalanan dilanjutkan menuju Cappadocia yang terkenal dengan banyaknya peninggalan budaya mulai dengan Underground City yang pada masa puncaknya dapat menampung sampai 30.000 orang.

Dan mengapa kota tersebut dapat terbangun ?. Karena pada masa itu umat Kristini diburu sama prajurit Romawi dan untuk mengamankan diri mereka membuat gua yang langsung dipahat pada dinding batu.

Tentunya hal yang paling menarik adalah menikmati balon udara dimana kita dapat melihat sunrise yang begitu indah dengan landscape yang begitu dramatis disela sela bukit batu yang terbentuk oleh letusan gunung berapi pada ribuan tahun yang lalu.

Di sela-sela perjalanan, rombongan diantar menuju mevlana museum, makam ketua sufi mewlana, Jalaluddin Ar Rumi yang juga terkenal dengan tarian sufinya dimana pada tarian tersebut mereka mengungkapkan kecintaannya kepada Allah melalui zikir.  

Beliau merupakan tokoh pejuang islam yang mengajarkan islam dengan cinta.

Jalaluddin Ar Rumi sebenarnya bukan lahir di Turki tapi Afganistan, lalu diajak oleh Sultan untuk mengajarkan Islam di Cappadocia. Sultan memberikan fasilitas dengan mendirikan sekolah agar Jalaluddin dapat mendidikan generasi muda Islam untuk cinta dan memahami islam sebagai agama yang mengajarkan keselamatan dan kebagiaan dunia dan akhirat.

Jalaluddin  Rumi dikenal  pendiri  Tareqat naqsabandiyah. Setelah itu, rombongan  melanjutkan perjalanan  menuju caravanserai, salah satu hotel kuno yang  menjadi pusat kafilah yang lewat jalur sutra pada zaman dahulu.

Hotel ini terletak di tengah-tengah jalur utama perjalanan para saudagar, sehingga menjadi pula tempat transaksi para saudagar berupa ternak dan sayur sayuran dan yang menarik hotel itu adalah pedagang tidur berdekatan dengan ternaknya.

Meskipun perjalanan melelahkan dari satu tempat ke tempat lain, namun bagi wakil dekan 2 dalam lingkup UMI ini tak terasa karena perjalanan dengan jarak tempuh kurang lebih 400-600 km, dijadikan sebagai media lebih merekatkan kebersamaan dan perbincangan seputar penguatan kerja di bidang pengembangan sumber daya dan keuangan dalam lingkup UMI.
Selain itu, perjalanan ini juga memberikan banyak ilmu  dan penjajakan kerjasama untuk penguatan institusi UMI ke depan dalam menuju world class university.

Rombongan yang didominasi kaum perempuan ini juga diajak mengunjungi kota Izmir,  kota ketiga terbesar penduduknya di Turki, kota ini merupakan awal mula digunakan uang.

Ismir  merupakan kota dikenal paling cantik bagi wanitanya di Turki. Selain itu ke Pethey, tempat tinggal bagi artis turki dan memiliki objek wisata dan dikenal ‘Bali’nya turki.

Wisata  religi dan penjajakan kerjasama UMI dengan berbagai perguruan tinggi di UMI di Turki dijadikan tidak sekedar mengenal lebih dekat kejayaan Islam di Turki namun menjadi sarana lebih menguatkan kebersamaan kita dengan tupoksi yang sama dalam meningkatkan kualitas kinerja untuk kebesaran UMI ke depan.

Karena itu perjalanan ini juga menjadi  sarana atau media diskusi untuk pengembangan institusi ke depan khususnya pengembangan sumber daya dan keuangan dalam lingkup UMI, khususnya dalam persiapan menyambut penerimaan mahasiswa baru UMI tahun akademik 2016/2017, ujar Iskandar dalam setiap mengawali topic diskusi dalam  perjalanan di antara bebatuan dan gunung yang dilintasi.

Hari ketujuh dan kedelapan perjalanan di Turki,  rombongan menuju kembali ke Istanbul melewati  dengan jarak tempuh 8 jam. Dalam perjalanan, rombongan dikenalkan  satu gunung  yang disebut gunung  raja namrud 700 km dari Pamucale, di sebut Urfa. Sejarah Nabi Ibrahim as dibakar oleh kaumnya dan Allah memadamkannya, api itu menjadi daerah di urfa.

Rombongan juga diajak melihat universitas pertama yang merupakan cikal bakal lahirnya universitas  al azhar, yaitu Universitas Haran Istanbul yang didirikan tahun 1453 M. Universitas Haran  merupakan  pertama dan lembaga pendidikan tinggi modern saat itu, dan usianya lebih tua dari Universitas Istanbul.

Mengusik perjalanan di beberapa tempat wisata khususnya,  setiap bertemu dengan beberapa wisatawan yang datang dari berbagai penjuru dunia, setiap menyapa kami, kata pertama keluar adalah Malaysia, sontak kami menjawab Indonesia, begitu banyak ucapan Malaysia setiap berpapasan membuat  kami pun berpikir dan bertanya, apakah  Indonesia di mata orang di luar negeri begitu ketinggalan.

Karena itu, kami kompak untuk   menyapa terlebih dahulu dengan  langsung kami Indonesia sebelum, sebagai ungkapan kebanggaan bahwa kami Indonesia memiliki peluang yang sama dengan negara lain untuk pula menginjakkan kaki di luar negeri.  

Hari terakhir, hari ke delapan rombongan diajak mengunjungi grand bazaar pasar tertua dan terbesar di benua Eropa yang sebelumnya diajak mengunjungi museum panorama 1453 yang menceritakan secara panoramatik keruntuhan dan penaklukan kerajaan  konstatinopel oleh Sultan Mehmed II.

Perjalanan selama delapan hari di Turki menyisakan banyak kenangan, kebersamaan yang bermakna, dan  hikmah perjuangan para sufi dan pejuang islam di Turki menjadi motivasi dan inspirasi untuk menjadi suluh dalam aktivitas keseharian dan khusunya pengembangan UMI ke depan sebagai lembaga pendidikan dan dakwah menuju world class university.

* Humas UMI

Pewarta : Nurjannah Abna *
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024