Dua dosen UMI Makassar pendamping hibah penulisan buku ajar 2019

Makassar (ANTARA) - Dua dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (FKM UMI) Makassar mendapat kepercayaan sebagai pendamping  hibah penulisan buku ajar tahun 2019.

"Sesuai Surat Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Nomor. B/132/E5.3/KI.03.01/2019, tanggal 10 Mei 2019, Dosen FKM UMI yakni Dr. Fatmah Afrianty Gobel,SKM.,M.Epid  dan Dr.dr.A. Multazam, M.Kes mendapat kepercayaan sebagai pendamping  hibah penulisan buku ajar tahun 2019," kata Kepala Humas UMI Dr Nurjannah Abna dalam keterangannya di Makassar, Minggu.

Menurut Nurjannah, Rektor UMI, Prof.Dr. H. Basri Modding, SE. ,MSi saat dihubungi via telpon, menyampaikan syukur alhamdulillah, kembali UMI menorehkan prestasi, satu-satunya  Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia Timur yang meloloskan dua dosen  sebagai  pendamping  Hibah Buku Ajar Terbit Tahun 2019.  

Rektor menambahkan , syarat pendamping hibah penulisan buku harus  memiliki pengalaman menulis buku  minimal 10 terakhir dan memiliki kelayakan akademik.

"Pendamping bagi pengusul buku memiliki kesesuaian dengan bidang ilmu naskah dan bukan dari perguruan tinggi yang sama dengan pengusul," ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi UMI ini.

Sementara itu, Dr. Fatma Gobel saat dikonfirmasi menyampaikan alhamdulillah, berkah Ramadhan atas amanah yang diberikan padanya bersama Dr.dr.A. Multazam, M.Kes., oleh kemenristekdikti.

"Saya mendampingi Herawanto dalam  penulisan buku ajar yang merupakan alumni FKM UMI Makassar yang sekarang menjadi Dosen di Universitas Tadulako Palu. Sedangkan penulis yang didampingi oleh Dr. dr A. Multazam (FKM UMI) adalah ko promotornya saat S3 di UNM," kata Fatma Gobel.

Sebagaimana yang tertera dalam surat tersebut, Dr. Fatma Afrianty Gobel, SKM., M.Epid mendampingi penulis  buku Herawanto dengan judul buku Episdemiologi Kesehatan Lingkungan,sedangkan Dr.dr.A. Multazam, M.Kes, bertugas mendampingi dosen Arlin Adam dengan judul kilas Balik Pembangunan Kesehatan Indonesia.