Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar mengajak 160 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk ikut melakukan pemetaan kemiskinan di kota ini.

"Mahasiswa bisa ambil peranan dalam pembangunan kota ini dan salah satunya yang bisa dilakukan itu dengan membantu dalam memetakan angka kemiskinan di Makassar," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin.

Ajakan pemetaan angka kemiskinan disampaikan wali kota saat membuka pembekalan pendampingan pengembangan infrastruktur pemukiman dengan pola tematik di gedung Iptek Unhas yang bekerjasama Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya.

Danny Pomanto -- sapaan akrab wali kota mengatakan, persoalan kemiskinan perlu dipetakan yang dimulai dengan mengidentifikasi akar permasalahan munculnya kemiskinan.

"Mahasiswa itu kritis-kritis dan dengan semangatnya itu, saya yakin mereka bisa melakukan pemetaan angka kemiskinan itu. Mahasiswa kita tantang untuk mencari akar munculnya kemiskinan dan menemukan solusi cerdas dan tepat terhadap problem kemiskinan," katanya.

Menurut dia, kemiskinan sebagai masalah sosial menjadi keniscayaan bagi kota-kota berkembang yang menjadi tujuan kaum urban untuk mengadu nasib di sana tanpa terkecuali bagi Makassar yang tengah berbenah menuju kota dunia.

Diketahui, jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yakni sekitar 1,7 juta jiwa dan dari jumlah itu problematikanya juga sangat beragam.

"Umumnya persoalan perkotaan terbesar ada di lorong-lorong termasuk persoalan kemiskinan. Olehnya itu, hal pertama yang dilakukan pemerintah adalah menata lorong," ujar Danny.

Lorong bagi Danny adalah sel kota yang menentukan sehat, sakit, hidup atau matinya kota. Danny mengajak mahasiswa KKN Tematik Unhas yang akan berada di lokasi KKN selama dua bulan dengan menempati empat kecamatan turun ke lorong - lorong melakukan identifikasi persoalan.

"Apa penyebab kemiskinan itu?, apakah kultural karena masyarakatnya kurang inisiatif dan motivasi kerja ataukah karena karakter atau ada faktor lainnya," terangnya.

Wali Kota bahkan menganjurkan mahasiswa KKN tematik Unhas untuk menginap di rumah - rumah warga yang tergolong pra sejahtera melakukan pemetaan akar persoalan ekonomi yang dihadapinya.

"Ada gerakan pendampingan kepada masyarakat pra sejahtera. Peserta KKN disebar, satu mahasiswa satu keluargan pra sejahtera. Mereka menginap selama tiga hari melakukan sentuh hati menscanning apa penyebab kemiskinan itu lalu melakukan koding terhadap persoalan yang ada," ucapnya.

Setelah hal itu dilakukan, para mahasiswa diminta membuat solusi individual per kepala keluarga dari masalah yang ada, dan sebelum masa KKN berakhir, peserta KKN kembali menginap di rumah yang sama untuk menggugah kesadaran dan semangat hidup warga untuk keluar dari kemiskinan.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024