Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo meminta agar pemotongan anggaran oleh pemerintah pusat tidak menyentuh proyek-proyek bendungan.

"Saya berharap agar pemotongan anggaran jangan menyentuh hal-hal yang sangat strategis, dan bendungan adalah salah satu hal strategis yang mempengaruhi kehidupan banyak orang," kata Syahrul di Makassar, Jumat.

Syahrul mengatakan bendungan dan irigasi adalah kebutuhan mutlak bagi Sulsel, sebagai wilayah berbasis pertanian dan penyangga pangan nasional.

Sulsel diketahui menjadi penyuplai beras bagi 22 provinsi di Indonesia. Provinsi ini juga menargetkan over produksi padi hingga tiga juta ton beras pada 2016.

Untuk mengoptimalkan produksi padi di wilayah ini, Pemprov Sulsel kini tengah membangun tiga bendungan besar, yaitu Bendungan Karangloe, Baliase, dan Paselloreng.

Khusus untuk Bendungan Passeloreng, Kabupaten Wajo, kini sedang dalam proses pembangunan dengan progres sekitar 30 persen.

Bendungan yang ditargetkan rampung pada 2019 ini, menelan anggaran hingga Rp700 miliar, dan akan mengairi lahan pertanian seluas hingga 9000 ha.

"Kita menjanjikan pemenuhan kebutuhan beras nasional, karena itu kita harus mempersiapkan dam dan irigasi yang baik," pungkasnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan memotong beberapa pos anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Nantinya, pemerintah akan kembali memotong APBN-P 2016 sebesar Rp133,8 triliun setelah dipotong Rp50,6 triliun.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024